Sejarah Hari Penyiaran Nasional yang Diperingati Setiap 1 April

- 1 April 2021, 08:19 WIB
Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-88, Live di Trans 7.
Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-88, Live di Trans 7. /instagram @officialtrans7/

Jurnal Makassar - Hari Penyiaran Nasional ditetapkan secara resmi pada tanggal 1 April melalui Keputusan Presiden (Kepres) nomor 9 tahun 2019.

Penyiaran adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari perihal apa yang kita dengar, tonton, dan konsumsi.

Melansir laman kpi.go.id, tujuan penyiaran guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperkukuh integrasi nasional.

Baca Juga: Danny Pomanto dan Suporter PSM Makassar Bahas Stadion Mattoanging

Sejak tahun 2019, setiap tanggal 1 April diperingati Hari Penyiaran Nasional dengan beragam tema setiap tahunnya.

Semangat Harsiarnas diilhami dari langkah Mangkunegoro VII (1916- 1944) yang mendirikan Solosche Radio Vereeniging (SRV) sebagai lembaga penyiaran radio yang pertama dimiliki oleh pribumi pada 1 April 1933.

SRV waktu itu berperan sebagai sarana perjuangan politik dan kebudayaan melalui siaran yang merepresentasikan jati diri bangsa.

Asvi Warman Adam (2010), pernah menulis bahwa SRV menyiarkan berita, program agama dan kebatinan, pembacaan dongeng anak-anak, petunjuk praktis bagi pendengar (aneka masakan, bordir, dan olah raga) serta musik tradisional.

Perayaan Hari Penyiaran Nasional ke-88 tahun 2021 memilih Kota Solo sebagai puncak peringatan Harsiarnas dilatarbelakangi oleh faktor sejarah yang lekat dari awal mula penyiaran nasional.

Sebelumnya, pembukaan Harsiarnas ke-88 dilakukan pada acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Muhammadiyah Batam pada 15 Maret 2021 lalu.

“Solo dikenal sebagai kota yang menghadirkan radio ketimuran pertama di Indonesia, Solosche Radio Vereeniging (SRV) lewat tangan dingin Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara VII”, papar Hardly Stefano Pariela, Ketua Panitia Harsiarnas ke-88, dikutip dari laman resmi KPI.

Di sisi lain, Solo juga menjadi penyelenggaraan Harsiarnas pertama kali tahun 2009 lalu berlanjut hingga tahun 2010.

Sedangkan tema Harsiarnas tahun ini yakni “Penyiaran Sebagai Pendorong Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi”.

Baca Juga: Enam Fakta Penyerangan Orang Tak Dikenal di Mabes Polri

Baca Juga: Imbang Lawan Borneo FC, PSM Makassar Melaju Perempat Final Piala Menpora 2021

Baca Juga: Pelaku Penembakan di Mabes Polri Pegang Kartu Anggota Perbakin

Menurut laman KPI, tema tersebut mengandung opstimisme perihal pandemi Covid-19 yang segera berakhir dan lembaga penyiaran turut andil dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi usai pandemi.

“Tema Hasiarnas kali ini juga merupakan agregasi komitmen seluruh insan penyiaran, termasuk industri penyiaran untuk menjadi kekuatan pendorong kebangkitan ekonomi nasional,” ujar Hardly.

Serangkaian kegiatan Harsiarnas 2021 sendiri yakni meliputi Napak Tilas Sejarah Penyiaran Nasional, Seminar Nasional, Sekolah P3 & SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran), Bakti Sosial, serta Webinar 5 jam Non Stop.***

Editor: Aan Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x