Begini Risiko Depresi Bermain Game Online Bagi Remaja Cowok, Berbeda dengan Cewek

- 24 Februari 2021, 11:24 WIB
Risiko anak kecanduan gawai atau gadget, bisa terpapar kekerasan, hingga radikalisme lewat dunia maya
Risiko anak kecanduan gawai atau gadget, bisa terpapar kekerasan, hingga radikalisme lewat dunia maya /drbeurkens.com

Jurnal Makassar -  Efek pandemik membuat sebagian pelajar menghabiskan waktu dengan bermain game online disamping mengikuti pembelajaran daring. Khususnya, remaja cowok.

Sebuah studi baru yang diterbitkan bulan ini di Psychological Medicine yang dikuti jurnalmakassar.com dari Healthline, menyebutkan penggunaan video game secara teratur dikaitkan dengan risiko gejala depresi yang lebih rendah pada anak cowok, tetapi tidak pada anak cewek.

Di sisi lain, penggunaan media sosial yang sering dikaitkan dengan risiko gejala depresi yang lebih tinggi pada anak cewek, tetapi tidak pada anak cowok.

Baca Juga: Ramalan 24 Februari 2021, 3 Zodiak Ini Buat Sagitarius Susah Move On

“Studi ini benar-benar menyoroti kebutuhan untuk mengambil pendekatan yang lebih bernuansa tentang bagaimana kita melihat waktu layar (gawai), terutama yang berkaitan dengan hasil kesehatan mental pada anak-anak,” ungkap Asisten Profesor Kedokteran Pencegahan di Keck School dari Medicine of USC di Los Angeles, Britni Belcher, PhD, MPH.

Studi baru mengevaluasi 11.341 remaja yang terdaftar di Millennium Cohort Study, sebuah proyek yang sedang berlangsung yang mengikuti anak-anak yang lahir antara tahun 2000-2002 di Inggris Raya.

Ketika peserta berusia 11 tahun, mereka memberi tahu peneliti seberapa sering mereka bermain video game, menggunakan media sosial, dan terlibat dalam penggunaan internet di waktu senggang. Kemudian, pada usia 14 tahun, mereka menyelesaikan survei tentang gejala depresi.

Baca Juga: Super lewandowski, Bayern Pesata Gol di Kandang Lazio

Anak laki-laki yang bermain video game sebulan sekali atau lebih pada usia 11 memiliki skor depresi 24 hingga 31 persen lebih rendah pada usia 14 tahun dibandingkan anak laki-laki yang lebih jarang bermain video game.

Halaman:

Editor: St. Aas Mahari Basri

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x