Network
Jurnal Makassar - Kelas pemantau pemilu 2022 kembali digelar oleh Network for Indonesia Democratic Society (Netfid) Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Jaringan Demokrasi Indonesia Sulawesi Selatan (JaDI Sulsel).
Pelatihan dan kelas pemantau pemilu oleh Netfid dan JaDI Sulsel digelar sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mengawasi pemilu 2024 mendatang.
Kolaborasi dua lembaga pemerhati demokrasi Indonesia Netfid Sulsel dan JaDI Sulsel digelar pada, Senin, 19-20 September 2022 di Aula Bawaslu Kota Makassar.
Baca Juga: Warga Barrang Caddi Tolak Kenaikan BBM dari Pintu Rumah Hingga Kelilingi Pulau
Acara pembukaan kelas pemantau Pemilu dihadiri oleh Ketua JaDI Sulsel, Mardiana Rusli, Ketua Wilayah Netfid Sulsel, Sukrianto Kianto dan Perwakilan Komisioner Bawaslu Kota Makassar, Sri Wahyuningsih dan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. H.L.Arumahi, sekaligus membuka acara kelas Pemantau Pemilu.
Dalam sambutannya, ketua Bawaslu Sulawesi Selatan, H.L Arumahi menyambut baik kegiatan kelas pemantau Pemilu yang dihadiri oleh 25 Peserta dari kalangan anak muda dan pegiat Demokrasi.
Arumahi menyampaikan partisipasi masyarakat dalam mengawasi setiap tahapan Pemilu merupakan wujud dari perbaikan kualitas Demokrasi.
"Pengawasan partisipatif oleh masyarakat dalam pemilu menjadi penting demi menegakkan keadilan Pemilu sehingga kualitas Demokrasi kita juga akan semakin baik" tegasnya.
Ketua Netfid Sulsel, Sukrianto Kianto, memaparkan kegiatan kelas pemantau pemilu kali ini mengambil tema "the end of democra-SICK", yakni sebuah asa atau harapan dalam mengakhiri Demokrasi yang sakit.
"Kelas pemantau pemilu ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai demokrasi dan kepemiluan," ujarnya.
