Network
Jurnal Makassar - Kabar buruk menimpa PSM Makassar berupa denda senilai Rp120 juta hingga larangan bermain untuk Wiljan Pluim selama lima pertandingan.
Usai menang telak atas Persebaya Surabaya, PSM Makassar mendapatkan surat yang berisi sanksi yang didapatkan klub hingga berujung penambahan larangan bermain Wiljan Pluim.
Besaran hukuman yang didapatkan PSM Makassar sebesar Rp120 juta tersebut didapat dengan beberapa faktor, dari kartu yang didapatkan Wiljan Pluim hingga keterlambatan memasuki pertandingan saat away melawan Persik Kediri.
Baca Juga: Hajar Persebaya Surabaya, PSM Makassar Melaju ke Puncak Klasemen Liga 1
"Jadi untuk Pluim, larangan bertanding 4 kali+1 kali kartu merahnya jadi total 5 kali, untuk denda uang nilainya 120 juta untuk 3 pelanggaran termasuk kartu merah Pluim," ujar Munafri Arifuddin.
Rincian denda yang didapatkan PSM Makassar di antaranya, Rp50 juta untuk kartu merah Wiljan Pluim, telat memasuki pertandingan paruh kedua lawan Persik Kediri sebesar Rp50 juta.
Ditambah dengan denda Rp20 juta lantaran teriakan 'mafia' yang diduga dilakukan oleh suporter PSM Makassar.
Baca Juga: Muchdi Purwoprandjono Dituduh Terseret Kasus Pembunuhan Munir Oleh Bjorka, Ini Profil dan Biodatanya
Baca Juga: Profil Dan Biodata Edward Norton Pemeran Hulk di Film The Incredible Hulk
Terlepas dari sanksi Juku Eja, CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin menilai keputusan pemangku kebijakan sepakbola tanah air berupa larangan bermain Wiljan Pluim dinilai tidak masuk akal.
