Ironi Satria yang Tak lagi Sanggup Mencetak Kembali Para Ksatria Intelektual

- 30 Maret 2023, 18:35 WIB
Logo PSM Makassar
Logo PSM Makassar /Instagram@psm_makassar/

Jurnalmakassar.com - Di hari ketujuh ramadhan ini menjadi hal yang wajib untuk selalu menaruh harapan besar bagi para ksatria kita di Tim PSM. Sebab beberapa hari kedepan, laga penentuan juara Liga 1 setelah penantian 23 tahun insya Allah akan terwujud.

Membahas tentang ksatria, saya jadi teringat dengan salah satu kampus swasta kebanggaan kita di kota Makassar. Beberapa hari lalu saya dikagetkan oleh sebuah iklan disalah satu website penyedia lapak jual beli bernama Online Exchange yang familiar kita sebut OLX. Sebuah Group pasar daring global yang berkantor pusat tepatnya di Amsterdam, Belanda. Pemiliknya berasal dari kelompok media dan teknologi di Afrika Selatan tepatnya di Naspers.

Entah benar apa tidak keabsahan pengapload iklan ini. Namun dalam pemantauan penulis, tercatat telah dua kali teks deskripsi dan foto objek iklan mengalami perubahan di situs tersebut. Dan penulis sampai dikesimpulan awal, bahwa iklan tersebut serius adanya.

Baca Juga: Laga Klasik PSM Makassar vs Persebaya Surabaya, Juku Eja Unggul Cepat Atas Bonek

Belum pernah iklan seperti ini saya dapat, ini jujur. Saya merasa aneh dan seperti terlempar dalam sebuah dimensi lain. Naluri akademisi saya terusik, serasa sesak, sekejap blank saat melihat iklan “dijual bangunan plus yayasan pendidikan……” dan dibawahnya tertera nominalnya dalam jumlah puluhan Miliar.

Kampus di ujung pertemuan jalan Veteran Selatan dan Jalan Andi Djenma Makassar ini, adalah salah satu kampus swasta Favorit di Makassar era 80-90an bahkan hingga awal 2000an. Bangunannya harus berakhir di website eks Tokobagus.com ini.
Tak elok rasanya jika ditulisan ini membahas persoalan dapur mereka di pengelolaan Yayasan maupun Universitasnya. Sebab saya percaya, tak sedikit diantara pembaca tulisan ini paham betul cerita dibalik berakhirnya salah satu kampus kebanggaan kita di Makassar.

Universitas beserta Yayasan ini mungkin saja mengalami stagnasi pada progresivitas hasil-hasil konseptual, inovasi kelembagaan dan pengembangan sains. Ini dugaan awal sekaligus upaya tetap berhusnuzan. Sebab konseptual, inovasi kelembagaan, dan pengembangan sains selalu berbanding lurus dengan minat mahasiswa untuk kuliah didalamnya. Mahasiswa banyak, otomatis pemasukan ke yayasan akan banyak pula.

Berbicara tentang pengembangan sains, memang harus diakui bahwa tidak sedikit universitas publikasi jurnal mereka baru giat dibeberapa tahun terakhir, setidaknya ini menjadi pertanda baik buat Sains kedepan. Hal lain berupa inovasi kelembagaan dalam hal ini pembenahan internal dengan melakukan reakreditasi fakultas dan Universitas tentu tetap menjadi prioritas.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ramadhan Sananta, Penyerang Muda PSM Makassar Cetak Brace ke Gawang Persib Bandung

Pertanyaannya apakah ini cukup untuk menasbihkan eksistensi sebuah Universitas dalam jangka panjang?

Halaman:

Editor: Aan Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x