Asupan Mikronutrien: Rahasia Dukung Perkembangan Kecerdasan Anak

- 5 Februari 2024, 13:33 WIB
Ilustrasi MPASI
Ilustrasi MPASI /Freepik/ilustrasi gambar mpasi/Freepik

Pada anak usia 6 bulan ke atas, pemenuhan makronutrien dan mikronutrien sangat bergantung pada ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI). Orang tua dapat memberikan MPASI dalam bentuk MPASI buatan rumah, MPASI fortifikasi kemasan atau kombinasi keduanya.
Tidak hanya pertumbuhan fisik, sejumlah penelitian juga menunjukkan dampak positif MPASI fortifikasi terhadap perkembangan kognitif anak. Penelitian di China mengungkapkan bahwa memberikan ASI dan memperkenalkan MPASI khususnya yang diperkaya zat besi, secara tepat waktu sesuai dengan rekomendasi WHO, berperan dalam meningkatkan perkembangan kognitif yang lebih baik.10

MPASI fortifikasi memiliki keunggulan selain mudah dibuat, juga memiliki kandungan makronutrien dan mikronutrien yang terukur dan sudah disesuaikan usia. Kandungan mikronutrien seperti zat besi, zink, vitamin B kompleks, C, E dan kolin bahkan sudah diperhitungkan dengan baik. Hal ini membuat kebutuhan anak relatif akan terpenuhi dan akan membuat perkembangan otak anak akan lebih optimal.11 Selain itu tekstur MPASI fortifikasi juga dibuat sesuai dengan usia sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. MPASI fortifikasi tidak diperbolehkan mengandung pengawet, perisa dan pewarna serta tidak boleh memiliki kadar kandungan gula dan garam yang tinggi. Hal ini membuat MPASI fortifikasi bisa menjadi pilihan yang aman, nyaman, dan dapat memenuhi kebutuhan mikronutrien anak sehingga dapat membantu perkembangan kognitif seorang anak.

Artikel ini ditulis oleh dr.Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K), seorang dokter spesialis anak Konsultan Neurologi. Saat ini, dr. Herbowo berpraktik di RSU Hermina Jatinegara, RSIA Bunda Jakarta dan Brawijaya Hospital Saharjo. dr.Herbowo dapat membantu layanan konsultasi kesehatan anak yang dikhususkan pada Neurologi. dr.Herbowo menyelesaikan pendidikan dokter di Universitas Indonesia (1999) dan melanjutkan pendidikan dokter spesialis anak di Universitas Indonesia (2006). Kemudian beliau melanjutkan pendidikan konsultan Neurologi di Universitas Indonesia (2015).***

Halaman:

Editor: Asoka Ulfa Ahsan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah