Prof Andis menuturkan doom yang ada di observatorium Unismuh Makassar didatangkan dari Polandia.
"Pengadaan peralatan Observatorium, selain berasal dari anggaran Unismuh, kami juga pernah dibantu Pemerintah Provinsi Sulsel, dengan anggaran hibah Rp650 juta," ujar Wakil Rektor Bidang Keuangan Unismuh Makassar itu.
Observatoriun milik Unismuh Makassar itu sehari hari digunakan sebagai laboratoriun bagi mahasiswa yang mempelajari ilmu Falak dan astronomi di Unismuh Makassar.
"Observatorium Unismuh Makassar ini juga terbuka bagi siswa SMA yang berkunjung dan masyarakat pada umumnya. Sudah ada beberapa kali kunjungan sekolah, untuk praktik pengamatan benda langit," tutup Andis Andis.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan saluran WhatsApp Channel