Sejarah dan Asal-usul Greenpeace, Organisasi Lingkungan Global yang Cegat Kapal Tanker Pertamina Prime

6 April 2022, 08:35 WIB
Soal Kapal Tanker Pertamina Yang Diboikot Greenpeace, Pemerintah Akhirnya Angkat Bicara/greenpeace.org /

Jurnal Makassar - Aktivis Greenpeace mencegat kapal Pertamina Prime saat sedang mengangkut sekira seratus ribu ton minyak mentah di lepas pantai Denmark pada 31 Maret 2022.

Pencegatan kapal Pertamina Prime dilakukan sebagai aksi protes Greenpeace terhadap perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan, aktivis Greenpeace mengecat salah satu sisi kapal Pertamina Prime dengan tulisan “Perang Bahan Bakar Minyak” dalam bahasa Rusia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sentil PT Pertamina karena Impor Minyak Terlalu Besar

Selain itu, Greenpeace memperlihatkan spanduk dengan tulisan “Stop Fuelling The War”, “Oil Fuels War”, dan “No War”.

Dilansir JurnalMakassar.com dari Greenpeace.org, Greenpeace adalah organisasi kampanye independen yang fokus terhadap masalah lingkungan dan perdamaian. Organisasi tersebut didirikan dengan tujuan memperjuangkan bumi agar tetap hijau dan dapat tetap menopang kehidupan manusia.

Di samping itu, Greenpeace memiliki fokus utama, yaitu:

1. Menyerukan revolusi energi,

Baca Juga: Daftar Hari Nasional dan Internasional Januari 2022: Hari Lingkungan Hidup, Hari Keluarga Sedunia

2. Mempertahankan keberlangsungan kehidupan di laut,

3. Melindungi hutan yang masih tersisa,

4. Mewujudkan perdamaian dan perlucutan (peniadaan) senjata perang,

5. Menyerukan peniadaan senjata nuklir secara menyeluruh,

Baca Juga: Peringati Hari Bumi, Claro Hotel Makassar Padamkan Listrik Satu Jam Selama Earth Hour

6. Menciptakan masa depan bebas dari bahan toksik atau beracun, dan

7. Mewujudkan pertanian berkelanjutan yang bertanggung jawab secara ekologis dan global.

Organisasi Greenpeace berdiri pada 15 September 1971 yang kali pertama didirikan di Vancouver, Kanada.

Aksi pertama berawal saat Greenpeace ingin menghentikan upaya uji coba senjata nuklir oleh Amerika di Pulau Amchitka, Alaska, Amerika Serikat. Mereka hanya menggunakan kapal tua bernama Phyllis Cormack untuk menuju ke lokasi tersebut.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Brian Nababan, Bos Binomo yang Ditangkap di Bali

Hingga pada Februari 1972, Amerika Serikat telah meninggalkan aktivitas uji coba nuklir di Pulau Amchitka tersebut.

Saat ini, pergerakan Greenpeace telah merambah ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia.***

Editor: Aan Ariska Febriansyah

Tags

Terkini

Terpopuler