Guru Besar Unhas Masuk Daftar Top 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia, Prof Harun: Kado Saya untuk Rektor

- 3 November 2021, 16:24 WIB
Potret Guru Besar Unhas Masuk Daftar Top 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia, Prof Harun: Kado Saya untuk Rektor
Potret Guru Besar Unhas Masuk Daftar Top 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia, Prof Harun: Kado Saya untuk Rektor /

Jurnal Makassar - Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin, Prof. Muh. Harun Achmad masuk dalam daftar Top 2% World Ranking Scientists atau ilmuwan paling berpengaruh di dunia berdasarkan pemeringkatan dari Prof John Ioannidis bersama Jeroen Baas dan Kevin Boyack dari Standford University dan Elsevier BV.

Hasil pemeringkatan ini disampaikan lewat publikasi ilmiah berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators pada Rabu, 20 Oktober 2021.

Harun merupakan satu-satunya dosen peneliti Unhas yang masuk dalam daftar Top 2 persen World Rangking Scientists. Sekaligus, menobatkannya sebagai satu-satunya yang berprofesi sebagai dokter gigi di Indonesia yang lolos atas penelitiannya.

Baca Juga: Koleksi 14 Medali, Unhas Peringkat 7 Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2021

Dalam Top 2 persen World Ranking Scientists yang dipublikasikan Stanford University tersebut, matriks penilaian berdasarkan pada basis data lebih dari 100 ribu saintis top. Basis data ini memuat informasi terstandar tentang sitasi, h-indeks, hm-indeks yang disesuaikan dengan penulisan bersama, serta indikator gabungan.

Saintis diklasifikasikan menjadi 22 bidang dan 176 sub-bidang keilmuan. Data sepanjang karier saintis diperbarui hingga akhir 2020. Pemilihan saintis yang masuk dalam daftar “Top 2% World Ranking Scientists” didasarkan pada posisi 100 ribu teratas berdasarkan skor-c, dengan dan tanpa self-citation atau ranking persentil 2% atau lebih.

Harun mengatakan capaian ini sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Sejak awal, dirinya hanya fokus untuk memberikan kontribusi keilmuan yang dimiliki dengan sepenuh hati. Bahkan, ketika fokus untuk mulai menulis pada 2015, Prof. Harun belum mengenal secara jauh tentang scopus dan riset lainnya.

"Bisa dikatakan saya termasuk baru dalam hal ini, mulai berpacu fokus menulis pada 2016. Pada tahun 2015, jenjang Doktor saya selesai. Saya mencalonkan sebagai Kepala Prodi, tapi gagal. Namun, hal ini tidak membuat saya jatuh dan mengambil positifnya bahwa mungkin jabatan tersebut tidak sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. Sehingga, saya mulai berpikir untuk mengembangkan diri dalam hal lain, hingga akhirnya saya suka dengan penelitian dan pengabdian," jelas Harun.

Baca Juga: Tim Peneliti Unhas Temukan DNA Denisovan Pada Kerangka Manusia Purba di Maros, Akankah Teori Evolusi Berubah?

Sebagai guru besar FKG Unhas, Harun sudah banyak terlibat aktif dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk memaksimalkan perannya sebagai akademisi, Harun banyak berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam berbagai program yang sesuai bidang keilmuan seperti Pemda Luwu Timur hingga Jeneponto.

Halaman:

Editor: Aan Ariska Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x