Jurnal Makassar - Klub Liga Inggris Chelsea mengumumkan kerugiannya meski memenangkan Liga Champions pada 2020/21.
Dilansir dari Marca, The Blues Chelsea mengalami kerugian sebesar 145,6 juta pound - sekitar 174,3 juta euro - setelah pajak.
Tahun keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2020, dipengaruhi secara dramatis oleh COVID-19 dan Liga Premier memainkan pertandingan tanpa penonton sebagai akibat dari pandemi.
Chelsea juga melihat penurunan keuntungan yang dihasilkan dari penjualan pemain.
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Penting Sepakbola 2022, Piala Dunia Penutup Akhir Tahun
Omset The Blues meningkat dari 387,8 juta pound menjadi 416,8 juta pound - dari sekitar 461,5 juta euro menjadi 495,9 juta euro - karena pendapatan siaran yang lebih tinggi.
Tetapi kerugian mereka tetap lebih tinggi dari 102 juta pound - 121,4 juta euro - pada 2019/20.
Akun official Chelsea menjelaskan situasi keuangan mereka bergantung pada Fordstam Limited untuk dukungan keuangannya yang berkelanjutan, dengan perusahaan yang dimiliki oleh Roman Abramovich .
Perusahaan juga mengatakan bahwa mereka akan terus mendukung klub untuk masa mendatang.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Chelsea tidak mencatatkan penjualan yang signifikan tahun lalu.
Baca Juga: Nadeo Argawinata Tampil Memukau, Mampu Melakukan Banyak Penyelamatan Meski Kebobolan Dua Gol
Namun, mereka menghabiskan banyak uang untuk sejumlah pemain di setiap jendela transfer musim panas yang datang setelah larangan transfer mereka berakhir.
Kini, The Blues memiliki beberapa pemain penting yang kontraknya sudah habis. Thiago Silva, Andreas Christensen, Cesar Azpilicueta, dan Antonio Rudiger semuanya akan berakhir pada 30 Juni 2022.
Rudiger telah banyak dikaitkan dengan kepindahan ke Real Madrid dengan status bebas transfer.
Sementara pemain Spanyol Azpilicueta telah mengajukan namanya sebagai target yang mungkin untuk Barcelona musim panas mendatang.***