JurnalMakassar.com - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, kembali menelan pil pahit di babak 16 India Open 2024.
Setelah sebelumnya Gregoria Mariska Tunjung hanya mampu bertahan sampai pada babak perempat final Malaysia Open 2024.
Dalam pertarungan sengit, Gregoria harus mengakui keunggulan wakil Singapura, Yeo Jia Min, dengan skor 23-25, 14-21 pada Kamis 18 Januari 2024.
Hasil ini menandai kegagalan Gregoria di turnamen ini setelah sebelumnya tersingkir di Malaysia Open.
Baca Juga: Manchester United Siap Pecahkan Rekor Transfer Demi Boyong Vinicius Jr dari Real Madrid
Gregoria Mariska Tunjung memulai pertandingan dengan tantangan berat, tertinggal 8-12 di awal game pertama.
Namun, ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 12-12, membuat pertandingan semakin menarik.
Meskipun memiliki variasi pukulan yang lebih beragam, Gregoria kesulitan menjaga keunggulan karena sering melakukan unforced error.
Pertarungan sengit terus berlanjut hingga mencapai deuce dengan skor 22-22.
Baca Juga: Lini Model SUV Jadi Penopang Utama Penjualan Honda dengan Kontribusi 50 persen
Gregoria bahkan berhasil mengunci game point lebih dulu, namun eksekusinya kurang sempurna sehingga ia harus menerima kekalahan tipis 23-25 di game pertama.
Memasuki game kedua, Gregoria Mariska Tunjung sempat unggul di awal dengan skor 8-4.
Sayangnya, banyaknya kesalahan yang dilakukannya membuatnya tersalip lima angka tanpa balas, dan skor berbalik menjadi 8-9 untuk keunggulan Yeo Jia Min.
Yeo Jia Min tampil lebih nyaman di game kedua, berhasil menarik Gregoria ke posisi sulit dan mempertebal keunggulan hingga 18-12.
Baca Juga: 18 Unit Tipe Primrose Klaster Jasmine Residence Bukit Baruga Sold Out
Meskipun Gregoria hanya mampu menambah dua angka, pertandingan berakhir dengan kekalahan 14-21 di game kedua.
Dengan hasil ini, Gregoria Mariska Tunjung harus mengakhiri perjalanan di India Open 2024.
Penampilannya yang penuh variasi pukulan sayangnya dimentahkan oleh seringnya kesalahan yang dilakukannya, mengakibatkan kekalahan yang cukup menyakitkan.
Tentu, Gregoria dan tim pelatih akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki performa di turnamen berikutnya. Semoga, kegagalan ini dapat menjadi pelajaran berharga dan memotivasi Gregoria untuk bangkit kembali dalam kompetisi mendatang.***