Jurnalmakassar.com – Bagi yang berencana akan membeli kendaraan khusunya mobil low cost green car (LCGC), mulai tahun ini akan mengalami kenaikan harga.
LCGC seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, hingga Honda Brio Satya memang menjadi kendaraan pilihan beberapa orang, khususnya konsumen dengan keluarga kecil.
Kenaikan harga mobil LCGC sendiri disampaikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalu keterangan resminya.
Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Dodiet Prasetyo menyebut kenaikan harga mobil LCGC ini sudah diatur keputusan pemerintah.
Baca Juga: Jeep Wrangler Rubicon pecahkan rekor penjualan di IIMS 2023, mobil viral di kasus Mario Dandy Satrio
Aturan kenaikan harga mobil LCGC telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021.
Dalam keterangannya sebagaimana dikutip Jurnalmakassar.com via Pikiran-Rakyat.com, Dodiet menyatakan kenaikan harga akanm terjadi sebesar Rp5 juta.
Sebelumnya tersiar kabar jika kenaikan 5 persen, Dodiet membantah hal tersebut dab mengatakan bukan 5 persen seperti informasi yang beredar di kalangan masyarakat.
"Iya, Rp5 juta. Kalau PPnBM kan 3 persen. Mungkin bapak (Menperin) salah kutip waktu itu. Sebenarnya Rp5 juta untuk selling price (harga jual)," kata Dodiet dikutip, Rabu, 1 Maret 2023.
"Diberlakukan (kenaikan harga LCGC) karena ada kenaikan bahan baku seperti logam, plastik, dan sebagainya," tambah Dodiet.
Lebih lanjut kata Dodiet, adanya aturan seperti itu, maka mobil-mobil LCGC yang dijual akan mengalami kenaikan hingga Rp5 juta.
Perlu diketahui pada saat ini ada tiga produsen mobil yang masih menjual mobil LCGC.
Toyota misalnya, merk ini menjual mobil LCGC sebanyak dua model yaitu Agya dan Calya.
Selain Toyota, ada lagi merk lainnya Daihatsu yang juga menjual produk LCGC seperti Sigra dan Ayla.
Honda juga menjual satu model mobil LCGC yaitu Honda Brio Satya.***