Epidemiolog Unhas Pertanyakan Transparansi Vaksin Nusantara yang Dikembangkan Terawan

19 Februari 2021, 16:36 WIB
Mantan Menteri Kesehatan, Terawan kembangkan Vaksin Nusantara /Dok. Setkab

Jurnal Makassar - Lama tidak muncul di hadapan publik, Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto diam-diam kembangkan vaksin untuk menanggulangi Covid-19.

Vaksin yang dia kembangkan adalah vaksin Nusantara. Terawan Agus Putranto mengklaim Vaksin Nusantara akan memberikan imunitas yang bisa bertahan lama karena ini berbasis sel dendritik.

Serta bisa digunakan untuk segala usia, Mulai dari usia anak-anak hingga lanjut usia, juga termasuk bisa mengobati penyakit penyerta.

Baca Juga: Nissa Sabyan dan Ayus Dikabarkan Sudah Nikah Siri, Ini Tanggapan Tak Terduga Pihak Keluarga

Baca Juga: Ibu Fadli Zon Meninggal Dunia pada Usia 75 Tahun

Terawan Agus Putranto menjelaskan selama ini teknologi sel dendritik masih dilakukan untuk pengobatan kanker melalui teknik rekombinan dengan mengambil sel.

"Kemudian dikembangkan di luar tubuh, sehingga dengan teknik tersebut, dapat dihasilkan vaksin," sebutnya.

Hingga kini, Vaksin Nusantara telah melalui uji klinis fase pertama dan awal bulan Februari kemarin sudah masuk uji klinis tahap dua.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga Inggris, Arsenal vs Man City Paling di Tunggu

Baca Juga: Lima Tempat Nongkrong yang Instagramable di Kota Makassar, Salah Satu Berkonsep Kontainer

Hanya saja, meski Terawan Agus Putranto membuat terobosan, banyak kalangan ahli yang meragukan dan mempertanyakan klaimnya terkait vaksin Nusantara.

Tim Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Ansariadi mengatakan proses uji klinis Vaksin untuk pengobatan Covid-19 harus terbuka ke publik.

Sejauh ini belum ada laporan tertulis atau publikasi ilmiah terkait vaksin Nusantara.

Baca Juga: Tips Belanja Makanan di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga: Berawal dari Firasat, Begini Cara Mantan Istri Ungkap Perselingkuhan Ayus dan Nissa Sabyan


"Saya belum pernah dapat atau membaca laporan tertulis atau publikasi tentang Vaksin Nusantara," kata Ansariadi.

Kalaupun ada klaim dari Tim yang mengembangkan vaksin Nusantara ini harus ada laporan uji klinisnya yang itu bisa diakses publik.

"Harus ada laporan hasil uji klinis tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Saya tidak tahu sampai dimana uji yang dilakukan oleh Dr Terawan bersama timnya," tambah Ansariadi.

Kata dia, Publikasi hasil uji klinis itu diperlukan agar ada informasi lengkap sejauh mana efektifitas vaksin Nusantara itu.

Baca Juga: Bukan Sekali, Nissa dan Ayus Sabyan Sudah Dua Kali Lakukan Perselingkuhan

Baca Juga: Dianjurkan oleh Rasulullah SAW, Inilah Amalan yang Bisa Lakukan Agar Ketemu Jodoh Idaman

"Iya saya kira perlu publikasi hasil ujinya. Berdasarkan itu nanti yanh punya otoritas seperti POM akan memberikan rekomendasi, bahkan di WHO juga ada team yg mengevaluasi uji klinis Vaksin," jelasnya.***

Editor: Irsal Masudi

Tags

Terkini

Terpopuler