Jurnal Makassar - Centre of Peace, Conflict and Democracy (CPCD) Universitas Hasanuddin kerja sama Centre of Innovative Planning and Development (CIPD) Universiti Teknologi Malaysia menyelenggarakan diskusi dengan tema "Konflik Palestina-Israel Analisis dan Perspektif".
Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui aplikasi webex pada pukul 11.30 Wita, Kamis 20 Mei 2021.
Hadir sebagai narasumber yakni Centre of Sustainble Development Gaza University, Wesam Al-Madhoun dan Centre of Peace, Conflict and Democracy Universitas Hasanuddin, Indonesia Agussalim Burhanuddin.
Wesam menjelaskan awal mula konflik terbaru antara Israel dan Palestina yang terjadi beberapa waktu lalu ketika Israel menyerang kawasan Syeikh Jarrah, pada saat warga Palestina melakukan ibadah di bulan Ramadhan.
"Penyerangan ini mengakibatkan banyaknya korban berjatuhan," katanya.
Kota Suci yang sejak dulu menjadi titik pusaran konflik utama sasaran polisi Israel adalah kawasan sekitar kota tua Yarussalem.
Kawasan tersebut merupakan sengketa berdarah oleh tiga agama, yakni antara umat Kristen, Muslim dan Yahudi.
Menanggapi hal tersebut, Agussalim yang juga merupakan narasumber, menjelaskan mengenai posisi pemerintah Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam terhadap dukungan kebebasan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.
"Ketiga negara menentang keras agresi Israel terhadap Palestina dan memiliki komitmen untuk menyelesaikan konflik kedua negara melalui negosiasi dan diplomasi," jelasnya.