6 Tips Lewati Arus Balik Mudik dengan Aman dan Hemat BBM

- 12 April 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi Mudik Lebaran 2024
Ilustrasi Mudik Lebaran 2024 /Yulius Satria Wijaya/ANTARA

Manfaatkan rest area untuk beristirahat  

Memaksakan diri untuk terus mengemudi dalam keadaan kelelahan dan mengantuk dapat menyebabkan micro-sleep atau tertidur sesaat, yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan pengendara lainnya. Apabila konsentrasi menyetir sudah terganggu akibat kelelahan, segera beristirahat di rest area terdekat dan manfaatkan waktu untuk tidur sejenak (power nap) selama 30 menit. 

Pada arus mudik Lebaran tahun 2023, tercatat 5.894 kasus kecelakaan dengan 726 korban jiwa, di mana kelelahan, mengantuk, dan kelalaian dalam berkendara menjadi penyebab utamanya.

Batasi Jumlah Muatan  

Keselamatan dalam berkendara saat arus balik juga dipengaruhi oleh jumlah muatan kendaraan niaga, terutama truk, yang seharusnya tidak melebihi kapasitas maksimalnya. Setiap jenis truk memiliki berbagai kapasitas volume maksimal yang diukur dalam satuan CBM (cubic meters). Sebagai contoh, truk bak pickup box memiliki kapasitas muatan maksimal 1 ton dan volume 4 CBM. Sementara truk engkel diesel box mampu membawa muatan hingga 1,5 ton dengan volume 9 CBM, dan truk fuso box mampu membawa hingga 10 ton dengan volume 25 CBM. Ketika truk memaksakan untuk mengangkut muatan melebihi kapasitas kendaraan, maka truk akan mengalami kondisi overload & overdimension (ODOL), yang berimbas pada risiko tergelincir yang dapat membahayakan pengemudi lainnya.

Periksa kondisi komponen kendaraan 

Sebelum melakukan perjalanan arus balik, pastikan semua bagian kendaraan diperiksa secara menyeluruh, termasuk mesin, sistem pengereman, suspensi, dan sistem kemudi. Penting bagi pemilik dan pengemudi kendaraan niaga untuk melakukan pergantian oli mesin, filter udara, dan filter bahan bakar. “Tindakan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi mesin, tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan,” kata Ahmad.

Pastikan tekanan ban sesuai 

Salah satu hal yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar adalah tekanan ban. Jika tekanan ban tidak sesuai, maka gesekan dengan jalan meningkat, membuat mesin bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar. Misalnya, ban yang kurang angin akan menambah beban pada mesin dan meningkatkan konsumsi bahan bakar, sehingga ban akan lebih cepat aus. Sementara, jika ban kelebihan angin akan membuat kendaraan sulit mencengkram aspal, sehingga membuat berkendara terasa lebih bergoncang dan mengganggu kenyamanan. Oleh karena itu, pastikan tekanan ban sudah sesuai rekomendasi pabrikan. 

Ahmad juga menekankan pentingnya menggunakan ban khusus untuk kendaraan niaga yang sesuai dengan bobot dan kebutuhan kendaraan. Salah satunya adalah ban AH30 dari Hankook, dirancang khusus untuk perjalanan jarak jauh. Dengan desain 3 alur zig zag, ban ini meningkatkan kinerja traksi dan pengereman, sementara sudut alur asimetrisnya mencegah retensi batu saat melewati permukaan jalan yang tidak rata. Selain itu, tapak ban telah dioptimalkan untuk usia pakai yang lebih panjang.

Halaman:

Editor: Asoka Ulfa Ahsan


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah