Astronoms Ungkap Proses Planet Jupiter Menjadi Besar Karena Memakan Planet Lain

24 Juni 2022, 12:05 WIB
Astronoms Ungkap Proses Planet Jupiter Menjadi Besar Karena Memakan Planet Lain /Planet Volumes/unsplash.com

Jurnal Makassar – Planet Jupiter adalah Planet yang paling besar, biasa disebut Raja Planet di kalangan peneliti.

Baru-baru ini para peneliti mengungkap proses planet Jupiter tumbuh besar karena memangsa planet kecil di sekitarnya.

Astronomy & Astrophysics menerbitkan laporan baru tentang Jupiter, mengklaim bahwa ada bukti bahwa planet ini memiliki sisa-sisa planet lain yang terkandung di dalamnya. 

Baca Juga: Kejadian Unik: Ditemukan Makam Kuno Inca Dibawa tanah Rumah di Ibu Kota Peru, Lima

Penemuan ini merupakan perkembangan yang sangat signifikan, mengingat teori planet Jupiter adalah penggabungan dari benda-benda planet lain.

Temuan tersebut ditandai dengan pandangan cukup jelas bahwa Planet Jupiter mengandung bahan kimia gas raksasa yang menyelimutinya.

Gas tersebut terpisah dari Jupiter cukup lama dan memberikan celah untuk peneliti melihat apa yang sedang terjadi lewat probes.

Baca Juga: Mengenal Clickworker dan Cara Daftar, Situs Kerja Sampingan yang Bisa Menghasilkan Uang

Probes adalah sebuah mesin yang mengambil foto dan menggunakan radar serta instrumen lainnya untuk mengumpulkan info. Setelah mendapatkan data, semua data itu dikirim lagi ke Bumi dengan menggunakan radio.

Sehingga para ilmuwan dapat berspekulasi lebih baik tentang bagaimana Jupiter menyerap planetesimal dan batuan luar angkasa lainnya untuk mendorong pertumbuhannya.

Teori ini berasal dari tim astronom internasional yang dipimpin oleh Yamila Miguel dari SRON Netherlands Institute for Space Research dan dituangkan dalam sebuah artikel di Astronomy & Astrophysics, dilansir dari News Sky.

Baca Juga: Lirik Lagu WA DA DA - Kep1er Lengkap denganTerjemahan Indonesia Viral di TikTok

Penemuan ini perkembangan dari penemuan tahun lalu bahwa para ilmuwan NASA bingung dengan adanya penemuan Bintik Merah Besar yang semakin cepat di Planet Jupiter.

Ketika misi luar angkasa antariksa Juno NASA tiba di Jupiter pada tahun 2016, para ilmuwan melihat sekilas keindahan luar biasa planet kelima dari matahari ini.

Selain Bintik Merah Besar yang terkenal, Jupiter ternyata diselimuti oleh angin topan, mirip seperti lukisan Van Gogh yang terlihat mistik. Tapi apa yang ada di bawah lapisan luar tidak terlalu jelas.

Namun, antariksa Juno mampu mengukur variasi tarikan gravitasi di atas lokasi yang berbeda di permukaan planet sehingga memudahkan para astronom mendapatkan informasi mengenai apa yang ada di bawah permukaan Jupiter.

Peneliti baru-baru ini mengungkap bahwa telah menemukan konsentrasi "logam" yang lebih tinggi dan elemen yang lebih berat daripada hidrogen dan helium yang menuju pusat planet. 

Tim astronom mengatakan bahwa penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa Jupiter menyerap jumlah "planetesimal" yang membuatnya semakin besar.

Jupiter awalnya terbentuk dari kerikil, permulaan proses akresi gas, setelah planet itu cukup besar, akan segera mengakhiri tahap akresi berbatu. 

Fase akresi berbatu yang dibatasi ini kemungkinan akan memberi Jupiter kelimpahan logam berat yang sangat berkurang, atau metallicity, daripada yang dihitung para peneliti.

Pertambahan material dan gas berbatu secara simultan yang diusulkan oleh teori planetesimal ini adalah satu-satunya penjelasan tingginya tingkat unsur-unsur berat di dalam Jupiter, kata para peneliti. 

Planetesimal adalah salah satu kelas benda yang diyakini telah menyatu untuk membentuk Bumi dan planet-planet lain setelah mengembun dari konsentrasi materi difus di awal sejarah tata surya.***

Editor: Andi Asoka Ulfa

Tags

Terkini

Terpopuler