Alhasil dia dan semua rekannya diberhentikan dari Angkatan Udara Israel sejak 2003.
Setelah pemecatannya itu, Shapira juga diberhentikan dari semua pekerjaan lain yang ia lakukan selama aksi pro-Palestina.
Shapira mengangkat hak-hak warga Palestina dan menyuarakan kejahatan perang yang dilakukan tentara Israel dengan mengadakan konferensi internasional.
Saat ini Shapira telah pindah ke Norwegia dan melanjutkan hidup di sana.
Dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency, Shapira menjelaskan alasannya bergabung dengan tentara Israel.
Dia juga bercerita awal mula dia menyadari dirinya bagian dari 'organisasi teroris', sebutannya untuk Israel.
"Saya menyadari selama Intifada kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, meneror populasi jutaan orang Palestina."
Baca Juga: Kisah Nadeen Abdullatif Gadis Usia 10 Tahun Palestina yang Lolos dari pemboman di Gaza
Baca Juga: Istri Almarhum Sapri Pantun Lahirkan Bayi Laki-laki
"Ketika saya menyadari itu, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi tetapi untuk mengajak pilot lain secara terbuka untuk menolak mengambil bagian di dalam kejahatan ini," katanya kepada AA.