BRI Berhasil Mempertahankan Kinerja Positif di Tengah Kondisi Naional Berusaha Pulih

- 25 Mei 2021, 13:02 WIB
BRI Berhasil Mempertahankan Kinerja Positif di Tengah Kondisi Naional Berusaha Pulih
BRI Berhasil Mempertahankan Kinerja Positif di Tengah Kondisi Naional Berusaha Pulih /

 

Jurnal Makassar – Di tengah kondisi ekonomi nasional yang tengah berjuang untuk pulih, BRI berhasil mempertahankan kinerja positif.

Meski ada pencadangan yang cukup, kredit mikro BRI tercatat tumbuh 12,43 % sehingga secara konsolidasian BRI berhasil mencetak laba senilai Rp 6,86 triliun pada akhir Kuartal I 2021. Hal tersebut diutarakan oleh Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis 25 Mei 2021.

Hingga akhir Maret 2021 penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp 914,19 triliun. Penopang utama pertumbuhan kredit BRI yakni kredit mikro sebesar Rp 360,03 triliun atau tumbuh 12,43 persen year on year dan kredit konsumer yang tumbuh 1,62 persen yoy menjadi Rp 145,06 triliun.

Baca Juga: Ditjen Perbendaharaan Sulsel Jalin Kerjasama Pengelolaan Keuangan Negara Dengan Pemkab Toraja Utara

Secara umum, porfotolio kredit UMKM BRI tercatat sebesar 80,60 persen dari seluruh kredit BRI. Angka ini lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu dimana komposisi kredit UMKM BRI tercatat 78,31 persen. Porsi kredit UMKM BRI tersebut akan terus merangkak naik dan perseroan menargetkan angka ini akan tembus mencapai 85 persen.

Perseroan nyatanya mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan baik. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang tercatat sebesar 3,16 persen pada akhir Maret 2021. Selain itu, BRI juga menyiapkan pencadangan (NPL Coverage) di kisaran 250,60 persen.

“Pencadangan yang ditetapkan BRI dialokasikan dengan komposisi terbaik, dimana hingga akhir tahun kami proyeksikan pencadangan ini tidak akan setinggi tahun sebelumnya seiring dengan kondisi ekonomi yang kian membaik,” ujar Sunarso.

Aset BRI tercatat tumbuh positif sebesar 3,83 persen yoy menjadi Rp 1.411,05 triliun di akhir Kuartal I 2021. Sementara itu, dari sisi liabilities, BRI mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 1.049,32 triliun atau tumbuh 1,97 persen yoy.

Tabungan tercatat tumbuh double digit sebesar 11,50 persen yoy menjadi Rp 443,87 triliun di akhir Kuartal I 2021. Peningkatan ini mengerek peningkatan dana murah (CASA) BRI, dari sebelumnya sebesar 55,90 persen di akhir Maret 2020 menjadi 58,91 persen di akhir Maret 2021.

Halaman:

Editor: Aan Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah