Jurnal Makassar - Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Kepolisan akhirnya menerbitkan izin pertandingan sepak bola di Indonesia.
Dengan terbitnya izin tersebut, maka kompetisi sepak bola baik Liga 1 maupun Liga 2 musim 2021 akan diselenggerakan.
Izin kompetisi sepak bola Liga 1 tersebut diterbitkan dengan catatan penonton harus disrtai denga protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Terduga Teroris Munarman Dikabarkan Lumpuh, Ini Kata Polisi
Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, Siswa SMA di Makassar Nekat Gelar Casino Night Party di Hotel
Hal itu disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui konferensi pers.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, meskipun izin kompetisi tersebut diberikan seluruh pihak harus tetap mengutamakan azas Salus Populi Supreme Lex Esto atau keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi.
"Dari hasil diskusi, kami memutuskan memberikan izin keramaian dengan catatan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," ungkap Sigit dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Menurut Sigit, nantinya pihak kepolisian akan melakukan pengawasan dan evaluasi berkala selama bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Apabila ditemukan pelanggaran, maka aparat tak segan untuk memberikan sanksi yang menyangkut pertandingan itu sendiri.
Baca Juga: Tanggapi Curhatan Larissa Chou, Alvin Faiz: Seandainya Semua Orang Tahu Kisah Sebenarnya
"Kegiatan (kompetisi Liga 1 dan Liga 2) akan kami evaluasi sehingga pelanggaran prokes berpengaruh terhadap proses pelaksanaan liga," ujar Sigit.
Sigit mengatakan pemberian izin Liga 1 dan Liga 2 dikeluarkan setelah evaluasi pelaksanaan Piala Menpora dinilai berjalan dengan baik. Meskipun, di akhir-akhir masih ada sedikit pelanggaran, yakni konvoi sekelompok suporter.
Oleh karena itu, mantan Kapolda Banten itu meminta seluruh pihak penyelenggara memastikan peristiwa konvoi suporter sepak bola tidak akan kembali terulang di pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2.
"Turnamen sepak bola beberapa waktu lalu tentu menjadi bagian dari evaluasi kami. Penyelenggaraan sudah cukup bagus, tapi yang kami sayangkan masih terjadi arak-arakan di akhir pertandingan yang potensial menimbulkan klaster Covid-19," tutur Sigit.***