Jelang Ramadan Unismuh Makassar Lepas 820 Muballig, Siap Tingkatkan Syiar Dakwah di Berbagai Daerah Indonesia

- 5 Maret 2024, 20:10 WIB
Pelepasan muballig Unismuh Makassar
Pelepasan muballig Unismuh Makassar /

JurnalMakassar.com - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melepas 820 muballig dan muballigat dalam upaya menggiatkan aktivitas dakwah selama bulan suci Ramadan.

Rektor Unismuh Makassar Prof. Ambo Asse, MAg serta sejumlah pejabat universitas melepas para muballig menuju berbagai daerah di Indonesia.

Tema yang diusung tahun ini, 'Dakwah Muhammadiyah di Era Digital', menekankan pentingnya penyebaran pesan dakwah melalui berbagai platform digital, mengingat perkembangan teknologi yang pesat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kerjasama antara lembaga pendidikan dan komunitas lokal dalam penyebaran nilai-nilai Islam.

Dalam acara tersebut, Dr. Ferdinan, sebagai ketua panitia, mengungkapkan bahwa para muballig akan ditempatkan tidak hanya di Sulawesi Selatan tetapi juga di berbagai daerah seperti Maluku, Ternate, Papua, Sorong, Kalimantan Utara, dan Mamuju Tengah.

Baca Juga: Niat Puasa Ganti Hutang Puasa Ramadhan, Lengkap Bahasa Arab, Latin, dan Arti

"Mereka akan terlibat dalam berbagai aktivitas keagamaan termasuk Dakwah Ramadan, menjadi imam di masjid, serta memberikan bantuan di Panti Asuhan Aisyiyah dan lembaga Amal Usaha Muhammadiyah," ungkap Ferdinan pada Selasa, 5 Maret 2024, di Balai Sidang Muktamar ke-47 Unismuh Makassar.

Selain itu, program Muballig Hijrah tahun ini juga mencakup sosialisasi penerimaan mahasiswa baru di Unismuh Makassar, sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pendaftar dari berbagai daerah. Panitia penyelenggara akan memberikan penghargaan kepada daerah yang berhasil mendatangkan calon mahasiswa baru terbanyak, sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama yang terjalin.

Prof. Ambo Asse, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran muballig dalam menyampaikan dakwah Islam serta mengingatkan agar mereka menjaga komunikasi dan perilaku yang baik selama berinteraksi dengan masyarakat.

Ia juga memperingatkan agar tidak terpengaruh oleh budaya lokal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Ambo Asse menegaskan bahwa kinerja para muballig tidak hanya mencerminkan diri mereka sendiri tetapi juga institusi dan komunitas Muhammadiyah secara keseluruhan.

Baca Juga: 123 Siswa SMA Islam Athirah Bukit Baruga Ikuti Observasi Kampus Top di Indonesia

Halaman:

Editor: Asoka Ulfa Ahsan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x