Network
Jurnal Makassar - Perhelatan MotoGP tahun 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB baru saja usai digelar, Minggu, 20 Maret 2022 lalu.
Pada perhelatan MotoGP Mandalika turun hujan deras yang menyebabkan kehebohan, pasalnya seorang pawang hujan terlihat bekerja di arena sirkuit.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut mengomentari soal ramainya aksi Rara Istiani menghentikan hujan di arena Sirkuit Mandalika.
Baca Juga: Lirik Lagu Feel My Rhythm Single Terbaru Red Velvet
Deputi Bidang Meterologi, BMKG, Guswanto, mengatakan adanya pawang hujan dianggap hanya bagian dari kearifan lokal saja.
Menurutnya, secara saintifis hal itu sulit dijelaskan.
"Ya sebenarnya kalau dilihat pawang hujan itu adalah suatu kearifan lokal yang dimiliki masyarakat. Secara saintis itu sulit untuk dijelaskan," ujar Guswanto.
Baca Juga: Spoiler Business Proposal Episode 7: Giliran Kang Tae Mu Menjadi Pacar Bohongan Shin Ha Ri
Dia menjelaskan bahwa sebelumnya BMKG telah memperkirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan.
"Kalau kita lihat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu tanggal 17, 18,19 itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat," ungkapnya.
Lebih lanjut, hujan berhenti di Sirkuit Mandalika karena durasinya selesai.
Baca Juga: Takluk dari Persija Jakarta, Joop Gall Sayangkan PSM Makassar Gagal Antisipasi Tendangan Bebas
"Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berhenti juga. Artinya itu. Jadi sebenarnya kemarin waktu berhentinya, itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai," tutupnya.***
