Network
Jurnal Makassar – Nama dokter Terawan Kembali hangat diperbincangkan oleh Netizen setelah dipecat oleh Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.
IDI secara resmi memecat dokter Terawan melalui Muktamar. Terawan dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) karena melakukan metode 'Terawan Theory'.
'Terawan Theory' sendiri adalah teori yang terkait dengan metode 'cuci otak' pada penderita stroke.
Baca Juga: Profil dan Biodata Dokter Terawan, Riwayat Jabatan Hingga Daftar Penghargaan
Selain 'Terawan Theory', kontroversi lain yang dilakukan oleh dokter Terawan adalah saat awal Covid-19 menyerbu Indonesia, Ia memulangkan dan karantina WNI dari Wuhan karena lokasi karantina terlalu dekat dengan pemukiman penduduk.
Meskipun pemerintah Indonesia telah meyakinkan warga bahwa WNI yang dipulangkan tidak terinfeksi.
Terawan dikritik karena menyatakan bahwa flu biasa lebih berbahaya daripada COVID-19, dengan menyatakan bahwa flu biasa memiliki jumlah kematian lebih tinggi dari COVID-19.
Tidak hanya itu, dokter Terawan juga dikritik karena sikap "arogan" dan "anti-sains" dalam menangani krisis COVID-19 di Indonesia.
Baca Juga: Epidemiolog Unhas Pertanyakan Transparansi Vaksin Nusantara yang Dikembangkan Terawan
Ia mengatakan percuma yang sehat pakai masker, menyalahkan pembeli masker, sebelumnya sempat menyebutkan enjoy aja terkait virus corona,[19] dan pengangkatan duta imunitas corona.
