Jurnal Makassar - Berikut panduan pelaksanaan shalat ghaib lengkap niat, syarat, dan rukunnya.
Shalat ghaib merupakan rangkaian ibadah umat yang beragama islam yang pelaksanaannya menshalati jenazah yang jauh dari luar jangkauan.
Pelaksanaan shalat ghaib dilakukan ketika jenazahnya tidak dapat dijangkau. Apabila dapat dijangkau, maka pelaksanaan shalat ghaib tidak wajib untuk dilaksanakan.
Baca Juga: Terlengkap! Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap Beserta Doa-doanya
Dalil Shalat Ghaib Di antara dalil tersebut adalah riwayat dari Abu Hurairah ra:
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ
عَلَيْهِ أَرْبَعًا. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya: "Sungguh Nabi saw memberitakan kabar kematian Raja Najasyi di hari kewafatannya, lalu beliau bersama para sahabatnya keluar ke tempat shalat, membariskan sahabatnya dan bertakbir sebanyak empat kali (shalat Ghaib)," (Alawi Abbas al-Maliki, Hasan Sulaiman an-Nuri, Ibânatul Ahkâm Syarhul Bûlugil Marâm, juz II, halaman 173).
Niat Shalat Ghaib memiliki hukum yang sama dengan shalat jenazah yang ada di tempat, yakni fardhu kifâyah. Artinya, shalat Ghaib cukup untuk menggugurkan kewajiban shalat jenazah, dengan catatan diketahui secara nyata bahwa ada orang yang telah melakukannya.
Bila jenazahnya laki-laki maka lafal niatnya adalah:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ (فُلَانِ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى