Yuk Cari Tahu, Apa Makna Tersirat Ketupat yang Jadi Menu Khas Saat Lebaran?

- 3 Mei 2022, 05:00 WIB
Sejarah awal mula ketupat.
Sejarah awal mula ketupat. //Tangkap layar YouTube.com/CR COOK/

Jurnal Makassar – Banyak yang tidak tahu makna tersirat dari ketupat. Ketupat merupakan salah satu menu khas yang disajikan saat lebaran. Tidak hanya ketupat, opor dan rendang juga jadi menu andalan saat hari lebaran.

Kira-kira apa makna tersirat dari ketupat? Sebelumnya, ketupat terbuat dari daun kelapa muda (janur), kadang-kadang ada yang menggunakan daun palma dan sejenisnya.

Isi ketupat dari beras, cara memasaknya dengan direbus hingga matang menjadi nasi, yang bentuknya mengikuti bentuk asli dari anyaman ketupat tersebut.

Bentuk ketupat sendiri bermacam-macam. Ada yang jajar genjang, segitiga sama kaki, berbentuk mengerucut yang mirip seperti tumpeng, dan sebagainya. Ketupat sintok yang paling sering ditemukan saat lebaran. Tiap-tiap ketupat memiliki untaian seperti rambut yang panjang.

Jika melirik sejarah dari ketupat. Ketupat sudah menjadi makanan khas lebaran jauh sebelum Indonesia merdeka.

Dikutip dari Journal of Ethnic Foods (Science Direct, Maret 2018) dari Angelina Rianti dan koleganya, tradisi ketupat ini sudah ada sejak masa Walisongo. Dari sejarahnya, ketupat diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai simbol lebaran pada abad ke 15 hingga abad ke 16 di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sunan Kalijaga mengenalkan ketupat melalui Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.  Bakda Lebaran dirayakan pada hari pertama Idul Fitri dengan cara shalat dan silaturahmi yakni berkunjung dan bercengkerama ke kerabat dan sanak saudara. Sedangkan Bakda Kupat dirayakan seminggu setelah hari Idul Fitri.  Hal itu membuat ketupat sangat erat kaitannya dengan tradisi perayaan dan hari raya Idul Fitri.

Sunan Kalijaga menyebarkan Islam dengan menggunakan budaya dan tradisi lokal agar mudah diterima masyarakat setempat, salah satunya dengan menggunakan ketupat.

Kemudian, ketupat berkembang menjadi makanan khas agraris dan pesisir yang sering disajikan saat selamatan dan atau acara tertentu.

Sehingga, ketupat terus berkembang dan tak lekang oleh waktu, karena ketupat telah menjadi simbol dari masyarakat itu sendiri.

Menurut HJ de Graaf dalam Malay Annal, ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang dipimpin Raden Patah pada abad ke-15. 

Halaman:

Editor: Andi Asoka Ulfa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah