Network
Jurnal Makassar - Tanggal 30 Maret adalah peringatan hari Bipolar Sedunia. Hari tersebut menjadi pengingat bagi orang tentang pentingnya kesehatan mental, khususnya pada penyakit bipolar.
Bipolar adalah penyakit yang mengganggu mental yang berpengaruh terhadap emosi seseorang. Biasanya orang yang mengidap gangguan tersebut akan mengalami perubahan emosi yang signifikan.
Di sisi lain, tidak sedikit orang yang sulit membedakan bipolar dan depresi. Pasalnya, kedua gangguan mental tersebut tampak sama jika dipandang sekilas.
Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang Ibu di Brebes Habisi Nyawa Anaknya
Dilansir JurnalMakassar.com dari laman healthline, terdapat beberapa perbedaan yang mendasar antara bipolar dan depresi. Berikut adalah penjelasannya.
Depresi adalah salah satu gangguan mental yang mengakibatkan seseorang dapat mengalami kesedihan dan putus asa secara ekstrim, penurunan kualitas tidur dan nafsu makan, kelelahan yang luar biasa, dan susah untuk produktif.
Berbeda dengan depresi, orang yang menderita gangguan bipolar (bipolar disorder) cenderung memiliki emosi yang pasang surut secara ekstrim dan tidak pasti.
Terkadang, seseorang merasa senang atau energik pada satu waktu. Namun, di waktu lain seseorang mengalami perasaan sedih dan tidak termotivasi.
Baca Juga: Profil dan Biodata Jihyo TWICE, Ubah Nama di Usia 16 Tahun dan Pernah Alami Depresi Berat
Tidak hanya itu, perubahan emosi tersebut akan menjadi tidak stabil jika seseorang mengalami gangguan bipolar.
