Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, MUI Imbau Tidak Dikaitkan Agama Tertentu

- 28 Maret 2021, 12:32 WIB
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). /ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc./

 

Jurnal Makassar - Majelis Ulama Indonesia (MUI) selain mengutuk aksi peledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Minggu, 28 Maret 2021 juga berharap agar kejadian ini tidak dikaitkan dengan agama tertentu.

Wakil Ketua Umum MUI K H Anwar Abbas meminta agar peristiwa ledakan tidak dikaitkan dengan agama ataupun suku tertentu.

"MUI meminta supaya masalah ini jangan dikait-kaitkan dengan agama atau suku tertentu di negeri ini karena hal demikian akan semakin membuat keruh suasana," kata Anwar Abbas.

Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas Mengutuk Peristiwa Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Anwar menyebut, tidak ada satu pun agama yang mengajarkan kekerasan, apalagi terorisme.

Menurutnya, sejatinya semua agama mengajarkan kasih sayang dan kemanusiaan kepada sesama.

"Tindakan ini tidak bisa ditolerir karena jelas-jelas sangat tidak manusiawi dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama manapun," katanya.

Pihaknya pun mendesak Polri bertindak cepat untuk menangkap pelaku peledakan tersebut.

Halaman:

Editor: Aan Ariska Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah