Timnas U23 Gagal Tampil di Piala AFF, Akmal Marhali: PSSI Kejar Tayang Liga 1

- 12 Februari 2022, 13:35 WIB
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. / Instagram/@akmalmarhali 20
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. / Instagram/@akmalmarhali 20 /

Jurnal Makassar - Timnas U23 Indonesia batal ikut serta dalam kompetisi Piala AFF U23 di Kamboja yang sedianya digelar pada 14-26 Februari 2022.

Batalnya Timnas U23 Indonesia ikut serta akibat badai covid-19 yang menghantam pemain yang telah ikut pemusatan latihan.

Kendala lain adalah adanya beberapa pemain Timnas U23 Indonesia yang cidera usai membela klub dalam kompetisi Liga 1 2021-2022.

Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali menilai, PSSI lebih mengedepankan kompetisi Liga 1 untuk bisa segera diselesaikan dengan menepikan banyak faktor penyebaran Covid-19 yang berimbas pada Timnas U-23.

Baca Juga: PERISTIWA PENTING, 13 Februari: Ada Hari Radio Sedunia, sampai Hari Pernikahan Sedunia

"Sungguh, kenyataan yang sangat menyakitkan, karena batalnya Garuda Muda mempertahankan gelar adalah akibat kelalaian PSSI dalam menyikapi situasi terkini. Terkait tingginya penyebaran Omicron," tegas Akmal Marhali.

Menurutnya, tak ada langkah antisipasi yang dilakukan untuk kepentingan timnas agar tak terpapar.

Misalnya, dengan menerapkan sistem bubble khusus atau karantina total bagi para pemain yang dipanggil dalam pemusatan Timnas U-23.

"Timnas U23 korban Liga 1 yang kejar tayang. PSSI lebih memprioritaskan kompetisi Liga 1 dibandingkan kepentingan timnas U-23 untuk mempertahankan gelar," tutur Akmal.

Baca Juga: Ramalan Asmara, Karier dan Keuangan Harian Zodiak Aquarius dan Pisces, Sabtu 12 Februari 2022

Lanjut, kata pengamat sepakbola ini, secara terang-terangan menyebut jika Timnas U-23 menjadi korban kejar tayang Liga 1,.

"Betapa tidak, timnas U-23 bukan hanya tak punya persiapan matang untuk mempertahankan gelar. Tapi, penyebab para pemain terpapar covid juga berasal dari klaster Liga 1 kejar tayang," tegasnya.

Menurutnya, tracing pemain lemah sehingga mudah terpapar. Prokes pun standar ganda. Bila di timnas harus inkubasi karena berinteraksi dengan yang terpapar, di Liga1 tetap bisa main.

Akhirnya menyebaran Covid pun tak terkendali.

Baca Juga: Cek Status Penerima Bansos PKH Tahap I 2022 di Laman Resmi Kemensos, Login cekbansos.kemensos.go.id

"Harusnya kompetisi diistirahatkan dulu selama sepekan. Selain buat persiapan rimnas U-23 juga bisa digunakan untuk tracing penyebaran Covid-19 di sejumlah klub Liga 1. Timnas jadi ada persiapan matang, mata rantai penyebaran Covid juga bisa dikendalikan," Akmal menegaskan.

Termasuk pemain yang cedera, juga efek Liga 1 yang dikebut sehingga para pemain kurang istirahat. Sampai detik akhir keberangkatan para pemain masih banyak yang diizinkan membela klubnya.

Hal tersebut diberikan karena banyak klub Liga 1 yang kekurangan pemain akibat terpapar Covid-19.

Sosok seperti Ronaldo Kwateh, Alfeandra Dewangga, Beckham Putra, Kakang Rudianto, Evan Dimas, Marselino pun diberikan izin untuk memperkuat tim kembali, meski sedang menjalani pemusatan latihan bersama Timnas U-23.

Baca Juga: Raih Bantuan BLT UMKM Rp600 Ribu Cair Februari 2022, Ini Syaratnya

"Akhirnya Shin Tae Yong tak bisa menyiapkan tim secara maksimal karena pemain keluar masuk. Dan, ini berisiko terhadap penyebaran Covid-19 juga," tergasnya.

Akmal Marhali melihat PSSI tampaknya lebih mementingkan kompetisi Liga 1 untuk bisa segera diselesaikan, dengan menepikan banyak faktor penyebaran covid dan juga mengorbankan kepentingan timnas.

"Andaikan kompetisi diistirahatkan sepekan dan digunakan untuk persiapan timnas U-23 berita buruk timnas batal tampil di Piala AFF U-23 2022 pun kemungkinan bisa dihindari," tegas Akmal Marhali. ***

Editor: Andi Asoka Ulfa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah