Ngeri Cacar Monyet Bisa Sebabkan Kematian, Kelompok Usia Muda Paling Rentan?

20 Mei 2022, 18:05 WIB
Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. Apakah virus cacar monyet menular dari manusia ke manusia? Ini cara mencegah infeksi virus monkeypox /PIXABAY/@geralt

Jurnal Makassar – Meski belum ada laporan cacar monyet sudah terdeteksi di Indonesia, namun cacar monyet ini bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.

Virus cacar monyet ini dibawah oleh hewan yang umum ditemukan dekat dengan hutan hujan tropis.

Dari laporan badan Kesehatan dunia atau WHO menuliskan cacar monyet ini biasa banyak ditemukan dekat dengan hutan tropis.

Baca Juga: Virus Cacar Monyet Menyebar di Eropa dan AS, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Dilansir dari indianexpress, pada umumnya mereka yang memiliki gejala cacar monyet di Inggris Raya setelah melakukan perjalanan luar negeri.

Beberapa negara yang menjadi tujuan mereka yang terdeteksi cacar monyet seperti Nigeria.

Hanya saja, otoritas kesehatan belum memastikan sumber penularan di tempat lain.

Pada dasarnya, cacar monyet merupakan endemik Nigeria dan dianggap 'langka dan tidak biasa'.

Baca Juga: Apa Itu Cacar Monyet atau Monkeypox Kini Sedang Melanda Inggris Raya

Meskipun sampai saat ini, kasus cacar monyet belum dilaporkan di Indonesia, namun untuk mewaspadai atau antisipasi bisa mengetahui lebih awal.

Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit zoonosis yang menular melalui hewan ke manusia.

Penyakit cacar monyet sendiri adalah orthopoxvirus yang menyebabkan penyakit dengan gejala yang mirip, tetapi kurang parah, cacar.

Deteksi DNA virus dengan polymerase chain reaction (PCR) adalah tes laboratorium yang lebih disukai untuk monkeypox, catatan WHO.

Baca Juga: Cacar Monyet Terdeteksi di Indonesia? Ketahui Cara Penularan Monkeypox yang Sedang Melanda Inggris Raya

Spesimen diagnostik terbaik adalah langsung dari ruam – kulit, cairan atau krusta, atau biopsi jika memungkinkan.

Metode deteksi antigen dan antibodi mungkin tidak berguna karena tidak membedakan antara orthopoxvirus.

“Biasanya, hingga sepersepuluh orang yang menderita cacar monyet dapat meninggal, dengan sebagian besar kematian terjadi pada kelompok usia yang lebih muda,” kata Dr Shuchin Bajaj, direktur pendiri, Ujala Cygnus Group of Hospitals.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sementara cacar diberantas pada tahun 1980, cacar monyet terus terjadi di negara-negara Afrika Tengah dan Barat.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru Imlek 2022, Ramalan Shio Monyet Keuangan dan Jodoh: Sabar dan Kuat Hadapi Tahun Macan Air

Dari situs WHO melaporkan, bahwa kasus yang sering ditemukan “dekat dengan hutan hujan tropis di mana terdapat hewan pembawa virus”.

Bukti infeksi virus monkeypox telah ditemukan pada hewan termasuk tupai, tikus rebus Gambia, dormice, berbagai spesies monyet dan lain-lain, bunyinya.

Hal ini ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh, lesi pada kulit atau pada permukaan mukosa internal, seperti di mulut atau tenggorokan, tetesan pernapasan dan benda-benda yang terkontaminasi.

Lalu apa saja tanda-tanda terpapar cacar monyet?

Baca Juga: Heboh Ketik Kata Monyet Pakai Jas Hujan di Google Muncul Foto Jokowi

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), monkeypox dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Masa inkubasi (waktu dari infeksi hingga gejala) cacar monyet biasanya 7-14 hari tetapi dapat berkisar antara 5-21 hari.

Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, pasien mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.***

Editor: Aan Ariska Febriansyah

Tags

Terkini

Terpopuler