Hajatan Rakyat Yogyakarta, Yenny Wahid Sebut Negara Harus Hadir untuk Semua Anak Bangsa

29 Januari 2024, 07:42 WIB
Dewan Penasihat TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid. /ANTARA/Aditya Pradana Putra/

JurnalMakassar.com - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, menyatakan bahwa negara Indonesia harus hadir untuk semua anak bangsa, bukan hanya anak satu keluarga saja.

"Negara ini harus hadir untuk semua anak bangsa. Bukan hanya anak bangsa, bukan hanya anak satu keluarga saja," kata dia dalam acara Hajatan Rakyat Yogyakarta di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu 28 Januari 2024.

Kendati berstatus sebagai anak mantan Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tetapi Yenny menilai dirinya memiliki hak yang sama dengan lainnya di mata hukum dan negara.

Baca Juga: Cha Eun Woo di terpa Rumor Asmara, Ini Penjelasan Fantagio

Artinya, tidak boleh anak siapa pun diistimewakan mengingat setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan dari negara selama membayar pajak dan taat hukum.

Dengan begitu, setiap anak bangsa mendapatkan kesempatan untuk sejahtera.

"Saya ini jelek-jelek anak (mantan), red) presiden, tapi saya ingin agar semua, mau anak tukang becak, mau anak tukang minuman, mau anak tukang parkir, semua boleh hidup makmur dan sejahtera di negara kita," ujar Yenny.

Karena itu, dia mendorong masyarakat untuk mencoblos pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud Md dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: PT Pegadaian Siap Memperkuat Implementasi ESG di Tahun 2024

Menurut dia, pasangan tersebut mau berjuang untuk kepentingan masyarakat kecil, para petani dan nelayan, guru-guru agama, guru honorer, berani memberantas korupsi di Indonesia, dan berjuang untuk kesetaraan serta demokrasi.

"Kita di sini bukan hanya memenangkan Ganjar-Mahfud, tapi berjuang untuk kepentingan bangsa Indonesia, untuk kepentingan demokrasi, di mana semua anak bangsa, mau dia punya beking-an pusat atau tidak, tetap punya kesempatan untuk hidup sejahtera. Kita tidak mau negara yang diperuntukkan untuk mereka yang berkuasa dan para pejabat saja," tuturnya.***

Editor: Aan Febriansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler