Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Keutamaannya

25 Februari 2021, 10:03 WIB
Puasa Ayyamul bidh dan niat puasanya /Gabby K/Pexels


Jurnal Makassar – Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 13,14, dan 15 setiap bulannya dalam penanggalan Qomariyah atau bulan hijriah.

Puasa Ayyamul Bidh dikenal juga sebagai puasa hari-hari putih, karena ketika malam puasa tersebut dilaksanakan, bulan purnama tengah bercahaya dengan warna putih, juga dikaitkan dengan kisah turunnya Nabi Adam.

Dikutip dari laman resmi NU Online, Riwayat Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam diturunkan, seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).

Baca Juga: Keutamaan Hari Jumat, Jangan Lupa Bersedekah

Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Pada bulan ini, jadwal puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 25 Februari 2021 hingga 27 Februari 2021.

Hal ini berdasarkan kalender Hijriah, tanggal 13-28 Februari masuk dalam bulan Rajab tahun 1442 hijriah.
Bagi Anda yang akan melaksanakannya, berikut niat puasa Ayyamul Bidh:

Baca Juga: Dianjurkan oleh Rasulullah SAW, Inilah Amalan yang Bisa Lakukan Agar Ketemu Jodoh Idaman

Nawaitu shauma ayyamil biidhi sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya “Saya niat puasa ayyamul bidh sunah karena Allah Ta’ala.”

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan berupa pahala yang sama seperti orang yang melakukan puasa sepanjang tahun. “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (H.R. Bukhari no. 1979).

Hal ini juga didukung dengan riwayat lain yang menyebutkan bahwa "Berpuasa tiga hari setiap bulan sama dengan berpuasa sepanjang tahun dan hari-hari putih itu adalah tanggal 13, 14 dan 15.” (H.R. an-Nasai).

Baca Juga: Manfaat Membaca Al Kahfi di Hari Jumat, Sangat Beruntung Jika Hafal 10 Ayat Pertama

Namun tetap perlu diingat, bukan berarti hal itu seperti melaksanakan puasa satu bulan penuh seperti bulan Ramadhan yang hukumnya wajib.

Umar bin Khattab pernah memaksa seseorang untuk makan dan tidak berpuasa. ”Janganlah engkau menyamakan puasa di bulan ini (bulan Rajab) dengan bulan Ramadhan,” kata Umar seperti dibawakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa, 25/290.

Perintah untuk lebih banyak berpuasa tidak khusus diwajibkan pada Rajab saja. Semua bulan mulia sama-sama disunnahkan untuk berpuasa.

Baca Juga: Mengetuk Pintu Rezeki Pagi Hari, Jangan Lupa Amalkan Doa ini

Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu‘in mengatakan, "Bulan paling utama untuk ibadah puasa setelah Ramadhan ialah bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulnya. Yang paling utama ialah Muharram, kemudian Rajab, lalu Dzulhijjah, terus Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban."

Oleh sebab itu, jangan lewatkan berbagai puasa sunnah yang ada di bulan Februari 2021 ini. Jika sudah terbiasa dengan puasa Senin - Kamis, Ayyamul Bidh, atau puasa Daud sebaiknya tetap dilaksanakan dengan niat mendapatkan keutamaan dari Allah.***

Editor: Aan Ariska Febriansyah

Tags

Terkini

Terpopuler