Kesulitan Menumbuhkan Janggut, Dianggap Kurang Jantan, Begini Penjelasannya!

- 28 Februari 2021, 12:07 WIB
Ilustrasi janggut, kumis.
Ilustrasi janggut, kumis. /Pexels/cottonbro/

Menurut Lo Sicco. jika menggunakan hormon eksternal, tidak ada jaminan akan dapat menumbuhkan janggut karena efek setiap orang berbeda,

“Sensitivitas folikel rambut terhadap androgen (termasuk testosterone) bervariasi, dengan folikel rambut wajah membesar pertama kali di atas bibir dan di dagu,” ujarnya.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Nurdin Abdullah Tidak Tahu Orang Kepercayaanya Lakukan Korupsi

Sebagian besar, McMichael menyebut testosteron rendah sebagai penyebab "langka" karena tidak bisa menumbuhkan janggut.

Ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi pertumbuhan janggut. Kedua dokter kulit tersebut mengemukakan kondisi ini disebut alopecia areata.

Yaitu suatu bentuk rambut rontok autoimun yang ditandai dengan rambut rontok yang tidak merata di area yang sebelumnya memiliki pertumbuhan rambut penuh.

Baca Juga: Kronologis Penangkapan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah oleh Tim KPK Hingga Ditetapkan Tersangka

Ini paling sering muncul sebagai bercak kebotakan bulat, dapat memengaruhi bagian tubuh yang menumbuhkan rambut.

Ada juga kemungkinan trauma fisik pada area janggut atau bahkan jaringan parut akibat jerawat parah, yang dapat memengaruhi folikel rambut di janggut.

"Jika proses penyakit tertentu menyebabkan rambut rontok, penting untuk mencari bantuan dari dokter kulit yang dapat menyesuaikan rejimen terapi yang tepat,” saran Lo Sicco.

Halaman:

Editor: St. Aas Mahari Basri

Sumber: Elite Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x