Jurnal Makassar – Tidur siang biasanya identik dengan kemalasan. Juga kesannya tidak produktif. Biasanya waktu siang dipakai untuk beraktifitas.
Padahal tidur siang itu bagian dari sunnah Rasulullah. Jadi ada beberapa waktu dalam sehari yang digunakan Rasulullah untuk tidur.
Dr. Zaidul Akbar, seorang pendakwah yang juga pakar kesehatan Islam, menjelaskan waktu-waktu tidur Rasulullah. Seperti yang dilansir dari kanal YouTube Segimoe.
“Tidur Nabi itu ada beberapa waktu. Beliau tidur habis isya. Ini tidur yang umum. Antara azan subuh dan iqomah subuh, beliau tidur tetapi bukan tidur nyenyak. Dan Nabi akan tidur lagi sebelum atau setelah dhuhur,” jelas dokter alumni Universitas Diponegoro itu.
Jadi ada tiga waktu tidur Rasulullah. Yaitu malam hari, menjelang salat subuh, dan qailullah atau tidur siang.
Tidur Siang adalah Power Nap
“Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR. Abu Nu’aim).
Juga di dalam Al Quran Surah Ar Rum ayat 30;