Jadi orang yang tetap bisa membawa kebaikan yang ia dapat sewaktu di Mekkah dan Madinah, akan membuat semua tempat yang ditinggalinya, punya aura seperti Mekah dan Madinah.
Makanya ketika orang pulang haji, ternyata Nabi tidak menyebutkan gelarnya, yang Nabi sebut adalah kesuksesan ibadahnya yaitu Al Hajjul Mabruru. Jadi haji yang berhasil itu adalah haji yang mabrur.
Apa itu mabrur? Mabrur adalah sikap baik yang bisa menanggalkan sifat buruknya. Jadi yang buruk terkoreksi dan yang baik muncul. Haji mabrur adalah haji yang bisa mengubah sikap seseorang menjadi lebih baik lagi. Dan bukan hanya baik di Mekah dan Madinah saja.
Demikian juga dengan Ramadhan. Dalam ayat yang memerintahkan puasa, yaitu Surat Al Baqarah ayat 183, jelas tujuan dari puasa adalah menjadi pribadi yang bertakwa.
“Laallakum tattaqun, menunjukkan harapan untuk mendapatkan sesuatu tetapi tidak mungkin dicapai tanpa kesungguhan,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Lalu bagaimana cara menjaga agar tetap konsisten beramal baik? Ustadz Adi Hidayat memberikan dua tips.
Ingat Kematian
Baca Juga: Dua Malaikat yang Jarang Orang Tahu. Ustadz Adi Hidayat: Tugasnya Menangkal Ilmu Sihir
Kalau sekiranya kita tidak menunaikan salat dengan baik, menjalankan Ramadhan dengan baik, bagaimana kalau kita diwafatkan sekarang? Saat belum ada amalan yang bisa dibanggakan.