Keutamaan Puasa Sebelum Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

Jurnal Makassar – Umat muslim melaksanakan puasa sunnah sebelum hari raya Idul Adha tiba. Puasa tersebut dilakukan dibulan Dzulhijjah.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang dimuliakan Allah SWT, karena di dalamnya terdapat perintah menunaikan ibadah haji bagi golongan yang mampu. 

Sementara bagi yang belum mampu menunaikan ibadah haji, dapat memperbanyak ibadah lain, seperti shalat, sedekah, dan puasa sunnah Dzulhijah, Tarwiyah, serta Arafah.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Keluarga Nasional 29 Juni 2022

Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan sepuluh hari sebelum Hari Raya Idul Adha dan dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H, puasa Dzulhijjah jatuh pada hari Kamis, 30 Juni 2022.

Keutamaan puasa pada bulan Asyhur al-hurum atau bulan yang dimuliakan, yaitu pahala akan dilipat gandakan, seperti yang tertuang dalam sabda Rasullullah SAW dalam hadis HR At-Tarmidzi, sehari berpuasa Dzulhijjah akan mendapatkan pahala setara dengan berpuasa setahun.

Sabda Rasulullah SAW:

Baca Juga: Hadapi PSS Sleman, Persib Bandung Ingin Ulang Sejarah Semi Final Piala Menpora 2021 dengan Laskar Elang Jawa

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: ”Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tarmidzi)