12. Ziarah Kubro, Palembang
Tradisi yang diartikan sebagai ziarah kubur tersebut merupakan kegiatan mengunjungi makam para ulama dan pendiri Kesultanan Palembang Darussalam atau ‘waliyullah’ secara massal. Meski dilaksanakan secara massal, tradisi ini hanya dikhususkan bagi kaum laki-laki.
Momen ini juga digunakan sebagai waktu bagi peziarah untuk melakukan silaturahmi dengan sanak saudara dan sesama umat Muslim.
13. Padusan, Boyolali
Tradisi Padusan sudah ada di Boyolali sejak zaman Wali Songo dan telah dilakukan secara turun-temurun untuk membersihkan diri dalam menyambut datangnya bulan penuh berkah. Awalnya, tradisi ini dilakukan dengan mendekati sumber mata air yang dipercaya oleh warganya bisa mendatangkan berkat dan rejeki, lalu masyarakat akan membersihkan diri di mata air tersebut.
Perbedaan dari Padusan dengan tradisi-tradisi pemandian lainnya adalah Padusan harus dilakukan seorang diri, sehingga orang yang melakukannya dapat merenung dan merefleksikan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan di masa lampau. Dengan ini, masyarakat Boyolali percaya dapat memasuki bulan Ramadan dengan niat yang lurus dan jiwa yang bersih.
14. Perlon Unggahan, Bayumas.
Perlon Unggahan merupakan tradisi yang dilakukan sepekan sebelum Lebaran oleh masyarakat Bonokeling di Desa Pekuncen, Banyumas. Tradisi ini dimulai dengan iring-iringan perjalanan menuju makam Bonokeling, berdoa kepada sesepuh, dan makan makanan tradisional secara bersama-sama.
15. Hebyar Ki Aji Tunggal
Masyarakat di Desa Karangaji, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah melangsungkan tradisi arak-arakan Gebyar Ki Aji Tunggal secara rutin di bulan Sya’ban atau Ruwah dalam kalender Jawa.