Dari Krisis Iklim Hingga Jerman Hindari Perdebatan Soal Biaya Energi Hijau

- 5 Januari 2022, 08:41 WIB
Ilustrasi Dari Krisis Iklim Hingga Jerman Hindari Perdebatan Soal Biaya Energi Hijau
Ilustrasi Dari Krisis Iklim Hingga Jerman Hindari Perdebatan Soal Biaya Energi Hijau /pixabay/

Jurnal Makassar - Meningkatnya jumlah emisi karbon saat ini memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan, salah satunya adalah terjadinya krisis iklim.

Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat dari krisis iklim adalah turunnya hujan di lapisan es Greenland yang biasanya turun salju.

Dilansir dari akun instagram @greenpeaceid Peningkatan suhu dua kali lipat yang terjadi di kawasan Arktik membuat lapisan es mencair lebih cepat yang belum pernah terjadi selama 12.000 tahun.

Baca Juga: Apa Itu COP26? Dan Mengapa Sangat Penting Bagi Perubahan Iklim

Hal ini merupakan dampak dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara, yang akan menghilangkan ekosistem alami arktik dan memicu kenaikan muka iar laut di seluruh dunia, dan memunculkan berbagai persitiwa lainnya seperti terjadinya banjir bandang yang terjadi di berbagai kota di belahan dunia.

 Hal ini juga di tegaskan oleh menteri keuangan Sri Mulyani dalam ESG Capital Market Summit 2021 yang diadakan secara virual pada selasa 27 Juli 2022.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman global yang dampaknya akan dirasakan seluruh dunia tanpa terkecuali seperti pandemic Covid-19.

salah satu langkah yang harus dilakukan adalah mengurangi pembakaran fosil dengan menggunakan energy geothermal, karena energi ini termasuk environmental friendly dan juga green energy.

Baca Juga: Slank Kampanyekan Darurat Iklim di Tengah Pandemi Covid-19

Berbicara tentang green energy atau energy hijau Jerman ingin hindari perdebatan biaya soal energy hijau.

Halaman:

Editor: Aan Ariska Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x