Baca Juga: Doa Malam 27 Rajab atau Isra Miraj Jatuh pada 11 Maret 2021
Banjir yang terjadi di dua lokasi itu, kata Danny Pomanto karena husjan lebat jadi sungai Jeneberang meluap danenggemanhi pemukiman warga.
Danny mengatakan area perbatasan kota yang mengalami banjir, seperti Biringkanaya dan Manggala lebih banyak dipengaruhi oleh aliran air Sungai dari Jeneberang.
Untuk antisipasi kondisi semakin sulit karena banjir, pihaknya sudah mengimbau ke masyarakat dan seluruh SKPD dan camat tingkat pemerintah Kota Makassar untuk siap siaga.
Baca Juga: Tetap Waspada, BMKG Prediksi Makassar, Gowa dan Takalar Berpotensi Hujan Deras
Baca Juga: Gugatan Mantan Dekan FKM Ditolak, Rektor UMI Terbebas Bayar Ganti Rugi Rp71,4 Miliar
"Kami sudah meghimbau seluruh masyrakat untuk siaga, begitu pun dengn seluruh SKPD terkait termasuk para camat," ungkapnya.
Untuk masyarakat yang mengungsi, pihak pemerintah kota Makassar sudah mendirikan posko pengungsian
"Memang puncaknya jam 6 ini pasang tertinggi, sampai 1,3 meter. Kita doakan, kita akan liat, kita pantau. Kalau sampai jam 8 malam masih banjir, karena itu pada saat penurunan, maka kita harus betul-betul turun semua untuk membantu masyarakat," tutupnya.***