Network
Jurnal Makassar - Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam FPPI kota Makassar kembali turun jalan sikapi Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021.
Aksi yang dipelopori oleh Front Perjuangan Pemuda Indonesia kota Makassar berlangsung di Jl. Urif Sumoharjo, pukul 13:30 WITA kota Makassar.
Aksi unjuk rasa FPPI yang bertemakan Membangun Gerakan Politik Pemuda Melawan Begal-Begal Demokrasi, berlangsung selama dua jam.
Baca Juga: Begini Cara FPPI Kota Makassar Peringati Hari Tani
Massa aksi yang tergabung dalam FPPI Makassar kembali layangkan beberapa tuntutan kepada pemerintah.
Koordinator Lapangan (Korlap), Aldy disela-sela orasinya mengatakan, kepedulian negara terhadap situasi yang terjadi saat ini, tidak menyelesaikan beberapa persoalan yang ada.
Perampasan ruang hidup masyarakat beberapa titik masih tetap terjadi, apalagi dalam sektor pertambangan.
Baca Juga: BST Kemensos Rp600 Masih Cair Akhir Bulan Oktober 2021? Cek Info di cekbansos.kemensos.go.id
Tidak hanya itu, massa aksi juga menuntut pendidikan murah, penuntasan konflik agraria dengan menjalankan Undang-Undang Reforma Agraria Sejati 1960, hingga pengesahan RUU Masyarakat Adat dan PKS.
Lebih lanjut dia menambakan, momentum sumpah pemuda sebagai upaya dalam menumbukan semangat kepekaan sosial terhadap lingkungan sosial yang terjadi.
Catatan sejarah perjalanan bangsa dengan semangat perjuangan pemuda, mampu mengubah situasi bangsa yang terjajah hingga menyongsong kemerdekaan 1945.
Baca Juga: Cek Penerima PKH Tahap 4 Cair Akhir Bulan Oktober 2021, Login Melalui cekbansos.kemensos.go.id
Hal itu tercapai akibat semangat perjuangan pemuda yang melebur dari segala penjuru nusantara.
Ketua FPPI Makassar, Muhlis Mustaman, menambahkan, semangat perjuangan pemuda yang dibarengi dengan kritisisme massa akan berdampak terhadap perubahan kehidupan masyarakat dalam kehidupan sosial politik.
Sadar akan lingkungan dan perubahan sosial yang terjadi, menjadi nilai bagi transformasi gerakan politik pemuda.
"Selama sumber daya dan ruang hidup dikuasi oleh asing, maka kehidupan yang berkeadilan mustahil akan tercapai. Sebab, kebijakan sosial politik dan ekonomi negara, tidak mengedepankan nilai-nilai kerakyatan masyarakat Indonesia," Ujar Muhlis kepada wartawan jurnalmakassar.com.
Baca Juga: Pencairan Bansos PKH Tahap 4 Sisa 3 Hari Lagi, Segera Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id
Dengan demikian, massa aksi yang tergabung dalam FPPI Makassar menuntut:
- Wujudkan reforma agraria sejati.
- Tanah untuk rakyat.
- Naikkan upah buruh.
- Lapangan kerja untuk rakyat.
- Revolusi pendidikan.
- Sahkan RUU Masyarakat Adat.
- Sahkan RUU PKS.
- Tuntaskan pelanggaran HAM.
- Berikan kedaulatan masyarakat pesisir.***
