Bukan Bentrok Antar Suporter, Tragedi Kanjuruhan Telan Ratusan Korban Nyawa Diduga Atas Tembakan Gas Air Mata

- 2 Oktober 2022, 18:13 WIB
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Polisi Akan Evaluasi Penggunaan Gas Air Mata
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Polisi Akan Evaluasi Penggunaan Gas Air Mata /Twitter @TheInsiderPaper

Jurnal Makassar - Dunia sepakbola Indonesia kembali berduka dengan menelan korban nyawa di Stadion Kanjuruhan saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada, 1 Oktober 2022 (malam).

Peristiwa mencekam yang membuat kehilangan nyawa manusia berjumlah ratusan orang lebih, diduga atas tembakan gas air mata oleh pihak pengaman pasca pertandingan.

Kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya membuat suporter Aremania memasuki lapangan pasca pertandingan hingga kondisi huru hara mulai tak terbendung.

Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, PSSI Hukum Arema FC Tak Bisa Gunakan Stadion di Sisa Laga Kompetisi BRI Liga 1

Dalam peristiwa tersebut, diketahui jumlah korban meninggal dunia terus bertambah.

Hari ini, 2 Oktober 2022, jumlah korban tercatat meninggal dunia sebanyak 187 orang.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) soroti tragedi Kanjuruhan yang menelan korban dan menuntut negara harus bertanggung jawab.

Baca Juga: Penggunaan Gas Air Mata dan Senjata Api Dilarang FIFA, YLBHI: Tragedi Kanjuruhan, Negara Harus Tanggung Jawab

Penggunaan gas air mata dan senjata api dalam tragedi Kanjuruhan oleh YLBHI diduga menjadi penyebab korban berjatuhan.

Pasalnya, penggunaan gas air mata dan senjata api untuk pengamanan massa dalam Stadion telah jelas dilarang oleh FIFA.

YLBHI dalam keterangan persnya menduga penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use force) oleh aparat keamanan melalui penggunaan gas dan air mata menjadi penyebab korban berjatuhan.

Baca Juga: Lirik Lagu Slank 'Bendera Setengah Tiang' Serta Makna Pengibaran Bendera Setengah Tiang kenang Peristiwa G30S

"Kami menduga bahwa penggunaan kekuatan yang berlebihan melalui penggunaan gas air mata dan pengendalian masa yang tidak sesuai prosedur menjadi penyebab banyaknya korban jiwa yang berjatuhan,"tulisnya.

Sebelumnya, penembakan gas air mata bermula saat pertandingan usai digelar.

Para Aremania mulai memasuki lapangan untuk meluapkan rasa kekecewaannya. Bertambahnya jumlah suporter memasuki lapangan membuat pihak pengaman menembakkan gas air mata kepada penggemar yang ada di lapangan.

Baca Juga: Rizky Billar Ketahuan Selingkuh Diduga Jadi Alasan KDRT hingga Lesty Kejora Lapor Polisi

Hingga situasi lapangan semakin padat oleh para suporter, huru hara mulai tak terbendung dan membuat tribun 10 terkena tembakan gas air mata.

Suporter yang semakin ricuh akibat tembakan gas air mata tersebut mulai berdesakan untuk mencari pintu keluar.

Dengan peristiwa tersebut, ratusan jumlah korban yang meninggal dunia di Kanjuruhan diduga terjadi atas tembakan gas air mata dari pihak pengaman pertandingan.***

Baca Juga: Rizky Billar Diduga Lakukan KDRT, Lesty Kejora Lapor Polisi

 

 

Editor: Irsal Masudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x