JURNAL MAKASSAR - Perjalanan sukses tim nasional Spanyol di Piala Eropa 2024 tidak lepas dari penampilan impresif Lamine Yamal, seorang pemain muda berusia 16 tahun. Bakat luar biasa Yamal telah memberikan kontribusi besar bagi tim Spanyol.
Namun keikutsertaan Lamine Yamal dalam laga Albania vs Spanyol di Euro 2024 juga menimbulkan kekhawatiran. Hal itu terkait dengan aturan undang-undang ketenagakerjaan di Jerman.
Di Jerman, undang-undang ketenagakerjaan melarang pekerja di bawah usia 18 tahun untuk bekerja setelah jam 8 malam. Namun, ada pengecualian bagi para atlet, yang diizinkan bermain hingga pukul 11 malam.
Baca Juga: Lirik Lagu Please Please Please by Sabrina Carpenter yang Viral di TikTok
Meskipun demikian, jangka waktu tersebut juga mencakup kegiatan pasca-pertandingan seperti mandi dan tugas media. Hal ini menimbulkan potensi masalah, terutama karena pertandingan babak 16 besar yang dijadwalkan pada pukul 21.00 waktu setempat, atau pukul 02.00 WIB, menempatkan Spanyol dalam risiko pelanggaran hukum.
Jika undang-undang ini diberlakukan secara ketat, Spanyol dapat menghadapi denda sebesar 30.000 Euro atau sekitar Rp 526 juta.
Meski demikian, beberapa pihak berpendapat bahwa penerapan undang-undang ini lebih bersifat ancaman dan kemungkinan besar tidak akan ditegakkan secara ketat dalam konteks pertandingan sepak bola internasional.
Lamine Yamal tetap diikutkan di dua laga pertama negaranya pada Euro 2024, tetapi iat ak pernah bermain penuh dan selalu diganti.
Baca Juga: Amerika Serikat Kalahkan Bolivia 2-0 di Grup C Copa America 2024
Di tengah kesibukannya berkompetisi di Piala Eropa, Yamal tetap berusaha menjalankan tugas sekolahnya. Spanyol, meskipun berada dalam potensi risiko pelanggaran hukum, yakin bahwa kesejahteraan dan keselamatan Yamal tidak akan terganggu oleh situasi ini.
Spanyol berharap bahwa terlepas dari kendala hukum yang ada, perjalanan mereka di Piala Eropa 2024 akan tetap berjalan lancar dan sukses.
Spanyol sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar Euro 2024 meskipun mereka kalah dalam pertandingan terakhir fase grup mereka.
Hal ini karena mereka sudah mengumpulkan cukup poin untuk memastikan posisi mereka di peringkat tertinggi dalam grup mereka.
Meskipun begitu, hal ini tidak membuat mereka bermain santai dalam pertandingan tersebut. Mereka tetap memiliki motivasi untuk bermain dengan baik dan meraih hasil yang positif, karena hasil pertandingan dapat mempengaruhi perjalanan mereka di babak selanjutnya.***