Corporate Secretary BSI, Gunawan A. Hartoyo, mengomentari isu tersebut terkait serangan hacker LockBit.
Kata dia, terkait isu serangan siber, BSI mengharapkan agar masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang tengah beredar, dan selalu melakukan verifikasi ulang pada informasi tersebut.
Gunawan menegaskan, bahwa data dan dana setiap nasabah akan tetap aman.
Lalu, siapakah sebenarnya hacker LockBit ini? Kelompok ini dikenal sebagai kelompok hacker yang paling aktif dan berbahaya dalam melancarkan serangan ransomware.
Baca Juga: Bank OCBC NISP Bersama OCBC Grup Selenggarakan ONe Connect Series: Chinese Tech in Indonesia
Menurut laporan The Guardian, kelompok hacker LockBit adalah kelompok peretas yang juga menjual jenis malware (ransomware) kepada pihak lain untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Hal ini dikenal sebagai Ransomware as a Service (RaaS).
"Tren yang kami lihat adalah geng ransomware yang menggunakan 'model afiliasi', di mana mereka menjual akses ke jenis malware ini di dark web dengan imbalan pembayaran, seringkali dalam bentuk mata uang kripto," ungkap Toby Lewis, Kepala Analisis Ancaman Global di Darktrace, perusahaan keamanan siber Inggris.
Tidak hanya itu, operator peretas LockBit tidak hanya mengenkripsi file, tetapi juga melakukan pemerasan ganda dengan mencuri data dan mengancam akan merilisnya secara online.