Pendapatan Sulsel Triwulan Pertama Meningkat Signifikan di Angka 21,49 Persen dari Target Rp3,59 Triliun

- 30 April 2024, 07:47 WIB
Kepala Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan Supendi
Kepala Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan Supendi /Aan JurnalMakassar.com

JurnalMakassar.com - Konferensi Pers (konpres) Kinerja Anging Mammiri Edisi April 2024 digelar Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan digelar Ruang VIP II, Gedung Keuangan Negara (GKN) II Makassar Lantai 1 Jalan Urip Sumohardjo km 4 Makassar, Senin (29/4/2024).

Kepala Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan Supendi dalam konpres menuturkan pendapatan Sulsel pada triwulan pertama mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 21,49% dari target Rp.3,59 Triliun atau 1.32% (yoy).

"Walaupun dari sisi pendapatan agak sedikit dibawah pertumbuhan ekonomi nasional kalau terkait belanja lebih baik dari tingkat nasional yakni 22,1% dari target Rp.620,0 Triliun", jelas Supendi.

Baca Juga: Lirik Lagu 24H Korean Version - SEVENTEEN

"Salah satu pendorongnya yakni pembayaran THR dimajukan pada bulan maret 2024. Makanya khusus untuk pembayaran pegawai, baik yang dilaksanakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah masuk dalam triwulan pertama, makanya terjadi peningkatan yang signifikan" tambahnya.

Kata Supendi, yang perlu diwaspadai atau digenjot saat ini yakni penggunaan anggaran pembelanjaan modal.

"Ternyata teman-teman (pemerintah daerah) masih berkutak terkait penyiapan lelangnya, dimana kebiasaan-kebiasaan yang selalu menunda dan agak mundur-mundur sebelumnya perlu terus diingatkan. Karena kita dari pemerintah pusat menargetkan paling tidak pada triwulan pertama harusnya 10% dari alokasi belanja modal harus dicairkan. Dan triwulan kedua paling tidak 40% harus dicairkan, agar tidak menumpuk di triwulan terakhir. Pasalnya pada tahun lalu, penumpukan pencairan belanja modal di akhir triwulan dimana paling tinggi yakni 30% baru dibelanjakan di bulan Desember. Bahkan pendapatan pajak meningkat drastis di dua minggu terakhir di Bulan Desember" urainya.

Lanjut Supendi, kebiasaan mengulur-ulur waktu yang selalu dilakukan teman-teman dalam memanfaatkan dana alokasi belanja perlu pihaknya ingatkan dan komunikasi kembali.

Baca Juga: Lirik Lagu Dream - SEVENTEEN

"Dampaknya berimbas kepada masyarakat yang berdomisili di Sulsel. Dan masyarakat akan terlambat dalam menerima manfaat dari belanja modal yang notabene bersumber dari pajak yang dikumpulkan. Pasalnya APBN kita 80% lebih berasal dari pajak yang dikumpulkan. Walaupun di Sulsel dalam penerimaan pajak itu, masih jauh dibandingkan belanjanya. Apalagi defisitnya masih tinggi dimana penerimaan pajaknya hanya menyumbangkan Rp.13 Triliun, sementara belanjanya mencapai Rp.54 Triliun ditambah dengan pendapatan lainnya dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) nya sekitar Rp.2.5 Triliun kemudian Bea masuk dan Bea Keluar sekitar Rp 700 Miliar - Rp 800 Miliar. Makanya penggunaan anggaran belanja sangat mempengaruhi, lantaran pertumbuhan ekonomi sulsel perlu diwaspadai, lantaran sudah tiga tahun terkait berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional terus. Dan pertumbuhan ekonomi salah satu penyumbang belanja konsumtif. Makanya kenapa, dengan dibayarkan uang THR jadi menggerakkan pendapatan." tegas Supendi.

Halaman:

Editor: Aan Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah