Jurnal Makassar – Untuk menjaga kesehatan, salah satunyang dapat dilakukan adalah dengan rutin melakukan olahraga.
Namun, olahraga menjadi tidak baik jika dilakukan secara berlebihan, karena akan mendatangkan dampak sebaliknya.
Melansir Antaranews, seorang dokter spesialis kedokteran olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp.KO, mengatakan olahraga harus dengan dosis pas.
Baca Juga: Seorang Penghobi Tanaman Hias Rela Menukar Mobil Honda Jazz dengan Tiga Pot Monstera
“Olahraga harus dilakukan dengan dosis yang tepat dan setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda untuk intensitasnya,” katanya.
"Setiap orang itu berbeda kalau berlebihan enggak baik atau over training,” tambahnya.
Grace mengatakan, kalau olahraga juga tidak bisa mengikuti kecepatan orang lain, makanya kalau saya meresepkan olahraga targetnya bukan berapa kilo tapi targetnya adalah hitungan nadi dan waktu.
Baca Juga: Kesulitan Menumbuhkan Janggut, Dianggap Kurang Jantan, Begini Penjelasannya!
Dalam sebuah forum "Bergerak Aktif dan Optimal", kata Grace olahraga secara berlebihan bisa memberi dampak yang buruk pada kesehatan.
Beberapa ciri dari olahraga yang berlebihan di antaranya jantung berdetak kencang meski tidak berolahraga, sering lelah, sulit berkonsentrasi, suasana hati mudah berubah dan sering cedera.
Ia juga menyebutkan beberapa ciri lain dari seseorang yang berlebihan olahraga adalah gangguan menstruasi, sering tidak enak badan, berat badan turun drastis, depresi dan daya tahan tubuh yang melemah.
Baca Juga: Kuliah Offline Sebentar Lagi, Berikut 4 Tips Murah Dekorasi Kamar Kos
"Badan terasa nyeri, dehidrasi, radang tendon, gangguan tidur, nafsu makan berkurang, sering flu dan gangguan jantung atau aritmia," ujar Grace.
Jika mulai mengalami gejala-gejala akibat olahraga berlebihan, Grace menyarankan untuk segera mengurangi frekuensi berolahraga.
Selain itu, cukupi juga konsumsi makanan sehat dan air minum.
Baca Juga: Doa yang Diamalkan KH Maimoen Zubair Agar Rejeki serta Usaha Jadi Lancar
"Berhenti dulu olahraganya, dijeda dulu, konsultasi, bukan berhenti total tapi dikurangi atau diganti jenis olahraganya”.
“Terus frekuensinya dikurangi, cukupi waktu istirahat, istirahat juga bagian dari olahraga dan yang paling penting analisa dari dokter," jelas mantan dokter timnas sepak bola wanita AFF itu.***