Jurnal Makassar - Simak Hal yang harus dipersiapkan untuk menyambut Lailatul Qadar.
Umat muslim mulai konsentrasi untuk mendapatkan Lailatul Qadar pada malam 10 terakhir bulan Ramadhan.
Adapun hal-hal yang dipersiapkan untuk menyambut Lailatul Qadar dikutip jurnal makassar dari kanel Youtube Audio Dakwah.
Baca Juga: Ciri-Ciri Malam LailatuL Qadar, Muncul Tanda Seperti Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat luar biasa dimana pada malam itu Allah akan melipat gandakan amal ibadah.
Tentu saja untuk menyambut malam itu harus melakukan persiapan yang juga dahsyat.
10 hari terakhir dengan kemuliaan maka harus dipersiapakan.
Nabi SAW menjelaskan dengan sangat indah dan terperinci tentang isyarat yang dimunculkan dalam Al-Quraan guna meraih segala keistimewaan yang tadi bisa di dapatkan di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan Khusunya di malam-malamnya.
Baca Juga: Dilepas PSM Makassar Hasim Kipuw Merapat ke Arema FC?
Ada diantara persiapan Beliau yang diisyaratkan kepada kita diantaranya
1.menyiapkan mental yang beriman, fisik yang baik
Syarat ini ditemukan dalam hadist muslim :1175 disampaikan kebiasaan Nabi SAW, Beliau menyiapakan kembali dengan sungguh-sungguh dan menguatkan kembali keadaan dirinya, sampai-sampai mengencangkan ikat pinggangnya.
Persiapan fisik dimaksimalkan lagi dengan penampilan yang diperbaiki, rambut disisir rapi, pakain yang dibersihkan memakai wangi-wangian. bagaimana seorang Nabi ketika akan bertemu dengan Allah.
2.Mencari lokasi masjid terdekat dengan kondisi yang baik
Menyiapakan tempat yang kondusif yaitu masjid, karena masjid disifati langsung oleh AL_quraan tempat yang paling menenangkan di bumi puncaknya ka'bah.
Nabi SAW memposisikan diri ditempat yang terbaik strategis di masjid, tempat untuk membuat fokus beribadah.
3.Menyiapkan Agenda
Baca Juga: Daftar Pemain Drama Our Blues Bertabur Bintang, Ada Shin Min Ah hingga Lee Byung Hun
Menyiapkan rencana amalan, menyiapakan dari awal apa yang harus dimaksimalkan di 10 hari terakhir itu.
Agar saat ke masjid tidak cenderung menjadi penyimak saja, dan lebih fokus untuk amalan yang ingin di capai.***