Sejarah Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri

1 Mei 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi Sejarah Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri /Pexels.com/RODNAE Productions

Jurnal Makassar – Hari raya Idul Fitri merupakan hari raya kemenangan bagi umat islam yang telah berpuasa selama satu bulan serta menahan diri dari godaan hawa nafsu.

Pada saat perayaan hari raya idul fitri, suara takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di seluruh penjuru dunia sebagai bentuk penghambaan kepada sang pencipta.

Idul Fitri yang dilaksanakan setiap 1 Syawal pada penanggalan Hijriah ini memiliki sejarah.

Baca Juga: 7 Sunnah Sebelum Berangkat Idul Fitri: Apa Hukum Makan Sebelum Shalat Ied?

Jauh sebelum Islam datang, kaum Arab jahiliyah mempunyai dua hari raya yang dirayakan dengan sangat meriah.

Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa asal-usul disyariatkannya hari raya ini tidak lepas dari tradisi orang jahiliyah yang mempunyai kebiasaan khusus untuk bermain dalam dua hari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian mengganti dua hari itu menjadi hari yang lebih baik dan perayaan yang lebih baik yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Rasulullah bersabda yang artinya:

Baca Juga: Resep Tongseng Ayam Ala Chef Arnold Poernomo, Mudah Dibuat dan Cocok Dinikmati Bersama Keluarga Saat Lebaran

“Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain, ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha” (HR Abu Dawud & an-Nasa’i).

Adapun dua hari yang setiap tahunnya digunakan untuk pesta pora oleh kaum jahiliyah itu disebut dengan hari Nairuz dan Marjaan. Hari Nairuz dan Marjaan merupakan hari raya orang Persia kuno.

Pada hari Nairuz dan Marjaan ini digunakan untuk berpesta pora serta diisi dengan mabuk-mabukan dan menari.

Setelah turunnya kewajiban puasa Ramadhan, Rasulullah mengganti Nairuz dan Marjaan dengan hari Idul Fitri dan Idul Adha.

Baca Juga: 12 Pantun Hari Raya Idul Fitri 1443 H Cocok di Share ke Sosmed atau Status WhatsApp

Hal ini bertujuan agar umat Islam mempunyai tradisi yang lebih baik dan sejalan dengan apa yang disyariatkan oleh Allah subhanahu wata'ala.

Hari raya Idul Fitri awalnya dilaksanakan pada tahun ke 2 Hijriah atau 624 Masehi.

Waktu itu bertepatan dengan kemenangan kaum muslimin dalam perang badar.

Perang badar ini terjadi pada 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah, dimana umat islam saat itu hanya berjumlah 300 orang serta hanya memiliki 70 ekor unta dan 2 ekor kuda.

Baca Juga: Joko Widodo Mudik Lebaran 2022 dan Shalat Idul Fitri di Yogyakarta

Sementara kaum Quraisy memiliki pasukan sebanyak 1000 orang dengan 700 ekor unta dan 300 ekor kuda.

Kemenangan kaum muslimin dalam perang badar ini merupakan berkah dari Allah SWT karena kaum Quraisy memiliki lebih banyak pasukan.

Oleh karena itu, secara tidak langsung umat islam saat itu merayakan dua kemenangan yaitu kemenangan dalam perang badar dan kemenangan karena telah berpuasa selama satu bulan.***

Editor: Aan Ariska Febriansyah

Tags

Terkini

Terpopuler