Doa Serta Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah

1 Mei 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Doa Serta Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc/

Jurnal Makassar - Ziarah kubur adalah amalan sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam, apalagi berziarah ke makam orang tua atau sanak saudara yang telah meninggal dunia.

Di Indonesia, orang-orang kebanyakan melakukan ziarah kubur di bulan Ramadan atau menjelang Idul Fitri.

Menurut Islam ziarah kubur hanyalah salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian.

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 2022 dan 1 Syawal Jatuh Tanggal Berapa? Ini Penjelasan Pemerintah, NU dan Muhammadiyah

Oleh karena itu Dengan ziarah kubur, c.

Sebelumnya Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yang artinya, "Dulu Aku melarang kalian ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ibnu Majah)

Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, setiap muslim perlu mengetahui doa dan tata cara ziarah kubur sesuai sunah.

Berikut Jurnal Makassar rangkum dari berbagai sumber Doa serta tata cara ziarah kubur.

Baca Juga: 7 Sunnah Sebelum Berangkat Idul Fitri: Apa Hukum Makan Sebelum Shalat Ied?

1. Berwudhu terlebih dahulu.

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah yang pertama adalah berwudhu. Sebelum pergi ziarah kubur, hendaknya peziarah berwudhu terlebih dahulu.

2. Mengucapkan salam kepada ahli kubur

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah yang kedua adalah mengucapkan salam. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman berikut bacaan salam ziarah kubur.

Baca Juga: Resep Tongseng Ayam Ala Chef Arnold Poernomo, Mudah Dibuat dan Cocok Dinikmati Bersama Keluarga Saat Lebaran

"Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah."

Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian".

3. Mengirimkan doa untuk kedua orang tua atau sanak saudara yang telah meninggal dunia.

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah yang ketiga adalah menghadap ke kiblat saat berdoa untuk almarhum. Saat akan mendoakan mayat, hendaknya menghadap kiblat. Dianjurkan juga untuk membaca tasbih, takbir, tahmid, dan zikir.

Baca Juga: 12 Pantun Hari Raya Idul Fitri 1443 H Cocok di Share ke Sosmed atau Status WhatsApp

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah adalah berdoa untuk almarhum. Setelah itu membaca tasbih, takbir, tahmid, zikir dan doa yang dikhususkan untuk mayat. Kemudian mendoakan mayat yang diakhiri dengan bacaan al-Fatihah sebagai penutup. Kamu bisa melihat doa ziarah kubur di halaman terakhir.

4. Membaca ayat-ayat pendek.

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah yang keempat adalah membaca ayat ayat pendek. Seperti riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan:

"Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."

Baca Juga: Joko Widodo Mudik Lebaran 2022 dan Shalat Idul Fitri di Yogyakarta

5. Jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan.

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah yang kelima adalah jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan. "Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).

6. Jangan melakukan hal-hal yang berlebihan.

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah yang keenam adalah jangan melakukan hal-hal yang berlebihan. Salah satu contoh bentuk sikap yang berlebihan dalam konteks di kuburan adalah menjadikan makam seperti masjid.

Hadis di atas mengatakan bahwa manusia tidak boleh meminta sesuatu kepada kuburan karena itu adalah perbuatan syirik. Padahal melakukan ritual salat di kuburan sangat dilarang karena akan mengikis makna ibadah yaitu menyembah hanya pada Allah SWT.***

Editor: Aan Ariska Febriansyah

Tags

Terkini

Terpopuler