“Diet saat pandemi dibolehkan, hanya saja jangan ekstrem. Dietlah dengan mengatur makanan yang mengatur sistem imunitas tubuh,” katanya, Rabu 3 Maret 2021.
Rita menyebut, dengan diet ketat dapat mengganggu keseimbangan asam basa, metabolisme tubuh, hingga malnutrisi.
“Bisa menimbulkan kerusakan metabolik, maka itu akan terjadi proses peradangan dalam tubuh, dan dapat melemahkan imunitas,” ujarnya.
Ia menambahkan, diet ekstrem mungkin dapat memangkas beberapa kilogram dari berat badan, namun metabolisme juga bisa terpengaruh.
“Melakukan diet ekstrem tidak disarankan, karena bisa jadi yang berkurang adalah air, massa otot dan massa tulang. Pada saat proses penurunan berat badan, yang seharusnya hilang adalah lemak,” jelasnya.
Baca Juga: Mengandung Lelucon Seksisme, Taylor Swift Kritik Serial Ginny and Georgia di Netflix
Untuk tetap hidup sehat selama masa pandemi Rita membagikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang ingin melakukan diet sehat.
Yakni pertama, adalah defisit energi atau defisit kalori untuk menurunkan berat badan. Kalori dalam makanan menyediakan energi dalam bentuk panas, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik, bahkan ketika tubuh sedang beristirahat sekali pun.
“Selanjutnya adalah meningkatkan asupan tinggi protein rendah lemak, dan zat gizi seimbang. Lalu, asupi tubuh dengan makanan yang mengandung zinc, vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan zat besi,” jelasnya.***