Pesan Ustadz Adi Hidayat, tentang Dua Hal yang Bisa Membuat Konsisten dalam Beramal Soleh

- 2 Maret 2022, 11:23 WIB
Ilustrasi Pesan Ustadz Adi Hidayat, tentang Dua Hal yang Bisa Membuat Konsisten dalam Beramal Soleh
Ilustrasi Pesan Ustadz Adi Hidayat, tentang Dua Hal yang Bisa Membuat Konsisten dalam Beramal Soleh /Tangkap Layar YouTube / Adi Hidayat Official

Jurnal Makassar – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang dua hal yang bisa membuat kita tetap konsisten melakukan kebaikan.

Ustadz Adi Hidayat menyatakan dua hal yang dimaksud adalah selalu mengingat mati dan mengingat kesalahan. Dzikrul maut dan muhasabah.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dua hal yang membuat konsisten dalam kebaikan tersebut melalui kanal YouTube resminya yaitu Adi Hidayat Official.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan Bolehkah Mengulang Salat Bila Merasa Tidak Khusyu

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat itu berdasarkan pertanyaan dari seorang jamaah, yang bertanya bagaimana cara agar amalan yang sudah dilakukan di bulan Ramadhan, bisa tetap konsisten dilakukan di luar bulan Ramadhan.

Tidak Ada Pengkultusan Terhadap Waktu dan Tempat Tertentu

Ustadz Adi Hidayat menyinggung satu kaidah tafsir yang menyatakan bahwa jika ada ayat yang menunjukkan keutamaan suatu tempat atau waktu, maka itu bukan dalam rangka mengkultuskan.

Maksudnya waktu dan tempat tersebut dimulaikan agar aura kebaikan yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu itu, bisa dibawa ke sisa tempat dan waktu yang lain. Dan bukan pula dimaksudkan agar mencukupkan diri beramal salah pada waktu dan tempat yang dimuliakan itu.

Baca Juga: Menggunakan Fasilitas Kantor untuk Kepentingan Pribadi? Ustad Adi Hidayat: Hati-hati Gaji Bisa tidak Berkah

“Misalnya terkait tempat. Anda menunaikan haji atau umrah di Mekkah dan Madinah. Tempatnya baik. Semangat ibadah juga meningkat. Namun fokusnya sebenarnya bukan pada Mekkah dan Madinah, tetapi apakah mampu membawa pulang aura kebaikan itu atau tidak?” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Jadi orang yang tetap bisa membawa kebaikan yang ia dapat sewaktu di Mekkah dan Madinah, akan membuat semua tempat yang ditinggalinya, punya aura seperti Mekah dan Madinah.

Makanya ketika orang pulang haji, ternyata Nabi tidak menyebutkan gelarnya, yang Nabi sebut adalah kesuksesan ibadahnya yaitu Al Hajjul Mabruru. Jadi haji yang berhasil itu adalah haji yang mabrur.

Apa itu mabrur? Mabrur adalah sikap baik yang bisa menanggalkan sifat buruknya. Jadi yang buruk terkoreksi dan yang baik muncul. Haji mabrur adalah haji yang bisa mengubah sikap seseorang menjadi lebih baik lagi. Dan bukan hanya baik di Mekah dan Madinah saja.

Baca Juga: Imam Salat Bacaannya Kurang Fasih, Sahkah Salat Kita? Simak Jawaban Ustadz Adi Hidayat dan Cara Menegurnya

Demikian juga dengan Ramadhan. Dalam ayat yang memerintahkan puasa, yaitu Surat Al Baqarah ayat 183, jelas tujuan dari puasa adalah menjadi pribadi yang bertakwa.

“Laallakum tattaqun, menunjukkan harapan untuk mendapatkan sesuatu tetapi tidak mungkin dicapai tanpa kesungguhan,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Lalu bagaimana cara menjaga agar tetap konsisten beramal baik? Ustadz Adi Hidayat memberikan dua tips.

Ingat Kematian

Baca Juga: Dua Malaikat yang Jarang Orang Tahu. Ustadz Adi Hidayat: Tugasnya Menangkal Ilmu Sihir

Kalau sekiranya kita tidak menunaikan salat dengan baik, menjalankan Ramadhan dengan baik, bagaimana kalau kita diwafatkan sekarang? Saat belum ada amalan yang bisa dibanggakan.

Kata Ustadz Adi Hidayat, ketika seseorang selalu mengingat kematian, maka dia berpeluang untuk selalu meningkatkan amalannya. Inilah rumus standarnya.

“Sering kali di bulan Syaban, kita melihat orang baik berpulang kepada Allah. Ya ajalnya memang demikian. Tetapi kita bisa mengambil pelajaran. Mereka orang baik. Tidak lagi mendapat Ramadhan, mungkin menurut Allah amal-amal mereka sudah cukup,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Ingat Kesalahan dan Dosa

Baca Juga: Ketahui 7 Nama Setan dan Tugasnya. Ustadz Adi Hidayat: Ada Setan Wudhu, Setan Pasar sampai Setan Hoaks

Ustadz Adi Hidayat mengajak kita untuk mengukur, kira-kira dalam sehari sudah berapa banyak mata melakukan kesalahan. Lisan juga telinga melakukan kesalahan.

Kalau kita selalu muhasabah, mengingat dosa-dosa, maka tidak ada cara untuk menutup dosa melainkan dengan meningkatkan amal kebaikan. Kesolehan itu yang bisa menutup kesalahan.

Ustadz Adi Hidayat menceritakan sebuah kisah. Ada seorang ulama yang dalam sepekan selalu meminta sakit. Kalau sepekan dia tidak sakit, maka dia akan menangis.

Karena bagi ulama tersebut, sakit adalah jalan untuk menggugurkan dosa-dosanya. Kalau dia tidak sakit, maka kesempatan untuk menggugurkan dosanya hilang. Inilah keunikan dari ulama tersebut, meskipun tidak mesti harus ditiru.

Adalagi seorang ulama yang diceritakan Ustadz Adi Hidayat. Ulama tersebut pingsan ketika melewati suatu tempat. Ternyata di tempat itu dulu dia pernah bermaksiat. Ulama tadi teringat dengan dosa-dosanya dan langsung pingsan.

Jadi inilah dua cara agar tetap konsisten dalam kebaikan amal soleh. Yaitu zikrul maut, mengingat mati dan muhasabah, mengingat dosa-dosa. ***

Editor: Aan Ariska Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x