Jurnal Makassar – PT Pertamina Patra Niaga mengeluarkan aturan baru saat membeli pertalite dan solar di Pertamina.
Pembelian pertalite dan solar kedepannya akan menggunakan aplikasi My Pertamina.
Aturan ini mulai berlaku pada 1 Juli 2022 dan akan diterapkan pada 11 daerah di 5 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Mulai 1 Juli 2022 Beli Pertalite dan Solar Pakai Aplikasi My Pertamina, Begini Cara Daftarnya
Yang menjadi masalah adalah karena selama ini saat berada di SPBU dilarang untuk menggunakan hp.
Bahkan terdapat tulisan “mohon maaf matikan mesin kendaraan anda dan dilarang menggunakan hp saat pengisian bbm”.
Setelah dikeluarkan aturan tentang pembelian pertalite dan solar akan menggunakan aplikasi My Pertamina, pertanyaannya adalah apakah aman menggunakan hp di pertamina/SPBU?
Baca Juga: Aespa Jadi Girl Group Pertama yang Tampil di Good Morning America Summer Concert
Berikut penjelasan LIPI tentang apakah aman menggunakan HP saat berada di SPBU atau justru tidak aman.
Menurut LIPI, ancaman timbulnya ledakan akibat penggunaan handphone maupun ancaman keselamatan lainnya ternyata tidak seluruhnya benar.
Kemungkinan terjadinya ledakan sangat kecil bahkan tidak akan meledak.
Baca Juga: Lirik Lagu Dia Masa Lalumu, Aku Masa Depanmu by Vionita
Hal ini terjadi karena radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh telepon genggam sudah tercampur dan terurai dengan komponen di udara.
Dampak yang bisa terjadi adalah justru konsumen akan mengalami kerugian.
“Kerugian sebenarnya ada pada si konsumen pengguna telepon seluler itu sendiri. Sebenarnya, larangan tersebut ditujukan untuk melindungi akurasi takaran mesin elektrik pompa BBM," kata Harry yang dilansir dari LIPI.
Gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh handphone dapat mempengaruhi kinerja mesin elektrik pompa BBM.
“Misalnya, jika dipencet tombol perintah mengeluarkan jenis bensin 10 liter, maka yang keluar hanya satu liter. Atau malah sebaliknya," jelas Harry.***