Tidak Seperti Moeldoko, Gatot Nurmantyo Enggan Kudeta AHY Meski Dapat Tawaran

- 7 Maret 2021, 15:24 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. /Puspa Perwitasari/ANTARA

Hanya saja, Gatot yang notabenenya menjujung tinggi nilai moralitas dan kepemimpinan dalam militer ia menolak tawaran tersebut.

Sikap penolakan Gatot untuk mengkudeta AHY karena Gatot mengingat jasa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap dirinya.

Baca Juga: Profil Singkat Filicia Tissue, Mantan Kekasih Kaesang Pangarep

Setelah mendengar penjelasan dari mereka–pihak yang mau kudeta AHY–itu, lalu, kata Gatot, untuk menggulingkan AHY, dia tidak mau lakukan karena bertentangan nilai-nilai moral.

“Untuk naik bintang satu dan dua, mungkin itu biasalah. Tapi pada saat naik bintang tiga, itu Presiden pasti tahu. Kemudian untuk dapatkan jabatan Pangkostrad, pasti presidennya tahu, apalagi presiden waktu itu tentara, Pak SBY, karena itu tidak sembarang,” ujarnya.

Lalu Gatot pun menceritakan, saat dirinya menjabat Pangkostrad. Ia dipanggil Presiden SBY ke Istana. Saat itu, kata Gatot, Presiden SBY mengatakan kepada dia, “Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat.”

Baca Juga: Profil Nadya Arifta, Kekasih Kaesang Pangarep Setelah Putus dari Filicia Tissue

Mendapat perintah tersebut, Gatot pun menyampaikan terima kasih dan mengatakan kepada Presiden, ia siap melaksanakan tugas dan mempertanggungjawabkannya.

Menurut Gatot, pesan Presiden SBY kepada dirinya saat itu, “Laksanakan tugasmu, cintai prajuritmu dan keluarganya dengan segenap hati dan pikiranmu,” kata SBY seperti yang ditirukan Gatot.

Lebih lanjut, Gatot menjelaskan, bahwa saat dia menjadi KASAD, Presiden SBY tidak pernah menitip-apa-apa kecuali meminta Gatot untuk mencintai prajurit TNI dan keluarga mereka.

Halaman:

Editor: Irsal Masudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x